S&P Turunkan Peringkat Prancis di Tengah ‘Fragmentasi Politik’

Perdana Menteri Prancis, Sebastien Lecornu, menghadiri debat mengenai mosi tidak percaya terhadap pemerintahannya di Majelis Nasional. Pagi ini, Majelis Nasional melakukan pemungutan suara atas mosi tidak percaya yang diajukan oposisi menentang sang Perdana Menteri, yang telah dikembalikan jabatannya. Stephane De Sakutin/AFP/dpa

Lembaga pemeringkat global Standard & Poor’s (S&P) secara mengejutkan menurunkan peringkat kredit sovereign Prancis dari AA- menjadi A+, seiring negara tersebut bergulat dengan ketidakstabilan pemerintah dan utang yang membengkak.

Meskipun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara baru-baru ini telah diajukan, ketidakpastian tetap membayangi, demikian penjelasan S&P atas keputusannya pada Jumat malam.

Prancis tengah mengalami “ketidakstabilan politik paling parah” dalam kurun hampir 70 tahun terakhir, ungkap lembaga tersebut, dengan menyoroti “fragmentasi politik yang semakin menguat” dan pergantian enam perdana menteri dalam tiga tahun.

Peringkat yang lebih rendah ini dapat berujung pada kenaikan suku bunga untuk obligasi pemerintah yang baru diterbitkan, demikian peringatan mereka.

Menteri Keuangan Roland Lescure menafsirkan langkah ini sebagai “seruan untuk kejelasan dan tanggung jawab,” tuturnya kepada radio Franceinfo.

“Ini adalah ajakan untuk bersikap serius,” tambah Lescure, merujuk pada kondisi keuangan publik Prancis yang saat ini terbebani utang sebesar €3,3 triliun.

“Kita tidak bisa mengabaikan awan kelabu ini, yang semakin memperkerap ramalan cuaca yang sudah cukup suram,” tegasnya.

Ekonomi terbesar kedua di zona euro kini memiliki peringkat yang setara dengan Portugal dan Spaldi menurut S&P. Para ahli di lembaga tersebut masih memproyeksikan utang negara akan tetap tinggi, yakni lebih dari 5% dari produk domestik bruto.

Pemerintah Prancis yang baru dibentuk di bawah pimpinan Perdana Menteri Sébastien Lecornu telah menetapkan tujuan untuk menurunkan angka tersebut dari 5,4% yang diproyeksikan untuk tahun 2025 menjadi 4,7% pada tahun depan.

MEMBACA  Ratusan Demonstran Menentang Anti-Semitisme di Berlin, Mendukung Israel

Pada 2029, pinjaman baru direncanakan dapat ditekan hingga 3 persen dari output ekonomi.

Dengan penurunan peringkat dari S&P ini, Prancis telah kehilangan peringkat double-A dari dua dari tiga lembaga pemeringkat utama.

Bulan lalu, Fitch menurunkan peringkat kredit negara tersebut dari AA- ke A+. Sementara Moody’s, yang masih memberikan peringkat Aa3 untuk Prancis, dijadwalkan mengumumkan keputusannya Jumat depan.