Psikolog Ungkap Satu Kesamaan Semua Orang Sukses, Bukan Bakat atau Kecerdasan

Sudah bertahun-tahun mempelajari orang-orang berprestasi tinggi, seorang psikolog ternama Dr. Angela Duckworth menemukan sesuatu yang dia sebut sebagai prediktor sukses paling terpercaya. Penemuan ini menantang pemikiran biasa tentang bakat dan kepintaran.

Dr. Duckworth menjelaskan bahwa kunci prestasi tinggi adalah kombinasi khusus dari semangat dan ketekunan untuk tujuan jangka panjang. Singkatnya, itu adalah “grit”.

Beliau, yang merupakan profesor di University of Pennsylvania, mendefinisikan “grit” sebagai dua hal yang saling terhubung: passion untuk tujuan jangka panjang dan ketekunan. Ketekunan ini termasuk kerja keras, latihan, dan bangkit lagi di hari-hari yang sulit.

Penelitiannya, yang sudah berjalan sejak 2007, menunjukkan bahwa “grit” lebih penting dari faktor tradisional seperti nilai ujian atau nilai rapor. Contohnya, di akademi militer West Point, calon siswa dengan skor “grit” tinggi lebih bisa bertahan dalam pelatihan yang sangat berat, lebih dari mereka yang punya nilai akademik bagus.

Pola yang sama terlihat pada anak-anak yang ikut lomba mengeja. Anak-anak dengan “grit” tinggi lebih sering maju ke babak selanjutnya, bukan karena mereka lebih pintar, tapi karena mereka lebih rajin berlatih sendiri dengan tekun.

Yang menarik, penelitian Dr. Duckworth juga menemukan bahwa seringkali siswa yang kurang pintar secara alamiah justru punya lebih banyak “grit”. Mereka bekerja lebih keras untuk mengejar ketertinggalan, dan usaha ini membuahkan hasil. Di sebuah universitas ternama, siswa dengan “grit” tertinggi, bukan yang paling pintar, yang mendapat nilai rata-rata tertinggi.

Dr. Duckworth percaya usaha “terhitung dua kali” dalam rumus pencapaian: Bakat × Usaha = Keahlian, lalu Keahlian × Usaha = Prestasi.

Walau begitu, Dr. Duckworth menekankan bahwa “grit” bukanlah segalanya. Ada banyak hal lain yang juga penting untuk hidup yang bahagia dan sehat. Beberapa penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa selain “grit”, kemampuan kognitif juga tetap penting.

MEMBACA  Ridwan Kamil Berlaga di Pilkada Jakarta, AHY Ungkap Bakal Pertarungan Sengit

Intinya, usaha dan komitmen untuk tujuan jangka panjang seringkali lebih berarti daripada sekadar bakat alami. Seperti kata Dr. Duckworth, potensi kita adalah satu hal, tapi apa yang kita lakukan dengan potensi itu adalah hal yang lain.