Sayangnya, sama seperti hal lainnya, kehidupan percintaan kita pun berada di bawah kendali algoritma. Hal ini memunculkan industri rumahan berupa pelatih kencan, forum, dan seniman pickup yang mengklaim tahu rahasia untuk “meretas algoritma aplikasi kencan” dan menemukan belahan jiwa — atau setidaknya membersihkan *goblins* dan *trolls* dari antrean Anda.
Berbagai peretasan untuk Hinge (dan aplikasi kencan lainnya) telah meledak popularitasnya seiring banyak orang mencari cara memanipulasi algoritma aplikasi untuk mendapatkan kecocokan yang lebih baik, dan mungkin bahkan menemukan koneksi yang nyata. Namun, beberapa dari trik yang disebut-sebut dan beredar saat ini… ya, boleh dibilang agak konyol.
Apa itu peretasan Hinge yang viral?
Bagi yang belum tahu, Standouts adalah fitur yang diperkenalkan Hinge pada 2020, yang menyajikan sejumlah kecil “kecocokan potensial terbaik” Anda dan diperbarui setiap 24 jam. Untuk menyukai seseorang di sana, Anda perlu menggunakan Rose (versi Hinge dari Super Like). Anda mendapat satu Rose gratis setiap Minggu, atau bisa membeli tambahan dengan harga $3,99 per buah. Pengguna menyebutnya “Rose Jail” karena Anda hanya punya satu kesempatan per minggu untuk menyukai salah satu opsi terbaik untuk Anda (menurut algoritma Hinge), atau Anda harus mengeluarkan uang.
Namun, profil di Standouts diambil dari kumpulan yang sama dengan umpan Discover biasa, jadi pengguna yang dikurasi untuk Standouts pada hari Senin mungkin muncul di Discover pada hari Selasa setelah pembaruan.
Nah, peretasan itu sendiri… rumit, paling tidak. Menurut Tilley-Coulson dalam seri TikTok tiga bagian, Anda harus menghapus akun dan membuat ulang tepat pada hari Minggu pukul 12 siang. Setelah membangun kembali profil dengan foto dan prompt, Anda membeli Superboost seharga $29,99, yang membuat profil Anda sangat terlihat selama 24 jam. Lalu, ini kuncinya: jangan menyentuh aplikasi selama waktu itu. Untuk minggu berikutnya, Anda menolak semua orang di Standouts dan umpan biasa (tidak jelas apakah ini termasuk orang yang sudah menyukai Anda). Konon, ini menunjukkan pada aplikasi bahwa Anda aktif tapi pemilih, memaksanya untuk menyajikan kecocokan yang lebih baik.
Dan begitu saja — jika teori TikTok ini dipercaya — Anda akan dikelilingi pria-pria tampan. Mashable menghubungi Tilley-Coulson untuk meminta komentar tetapi tidak mendapat tanggapan sebelum publikasi.
Juru bicara Hinge mengatakan kepada Mashable bahwa aplikasi mereka mengutamakan kualitas daripada kuantitas, dengan tujuan “pengguna mengalami lebih sedikit, tetapi lebih banyak kecocokan potensial yang bermakna yang mengarah ke kencan nyata.”
“Dengan algoritma Hinge, kami memanfaatkan pembelajaran mendalam untuk memahami para pelaku kencan lebih dalam dan memberikan rekomendasi yang lebih bijaksana,” lanjut juru bicara itu. “Kami menunjukkan kepada Anda siapa yang paling mungkin cocok dengan Anda berdasarkan prediksi ketertarikan timbal balik.” Rekomendasi didasarkan pada faktor-faktor seperti siapa yang memenuhi preferensi Anda, siapa yang memenuhi “dealbreaker” Anda (preferensi yang tidak bisa dinegosiasikan), dan profil yang Anda sukai, lewati, atau cocok.
Jangan buang $30 untuk ‘peretasan’ ini
Keinginan untuk memanipulasi algoritma agar pengalaman yang sudah menyebalkan sedikit membaik sangatlah dapat dimengerti. Dalam beberapa tahun terakhir, aplikasi kencan menjadi terkenal karena mengganggu pengguna hingga membeli pembelian dalam aplikasi. Dan jika tujuannya hanya untuk mendapatkan kumpulan calon pasangan yang lebih baik, lebih baik Anda membayar salah satu tingkat premium Hinge — Hinge+ seharga $19,99 atau HingeX seharga $24,99 untuk seminggu. Setidaknya saat itu Anda mendapat like tak terbatas dan akses ke semua filter (tinggi badan, politik, tingkat pendidikan, semuanya). Jika tujuan Anda adalah mengumpulkan like, Anda tidak perlu menghabiskan $30 untuk Superboost dan membuang seminggu dengan berpura-pura sangat selektif.
Setelah menulis tentang “peretasan” aplikasi kencan sebelumnya — dan, memalukannya, telah menggunakan aplikasi ini secara on dan off selama satu dekade terakhir (saya bahkan bisa ditemukan di beranda Tinder.com) — saya dapat mengatakan dengan yakin bahwa Anda tidak perlu membuang uang untuk mencoba tipuan seperti ini. Setidaknya ketika pria hetero “gaymaxxing” algoritma (berpura-pura menjadi gay) untuk mendapatkan lebih banyak like, mereka tidak perlu membayar untuk terlihat konyol.
Bahkan membeli boost dan tidak menggesek, sehingga aplikasi tidak bisa mengukur preferensi Anda, didasarkan pada peretasan Tinder lama dari tahun-tahun sebelumnya.
Algoritma Hinge (dan Tinder serta Bumble) bukanlah kotak hitam yang tak tertembus. Campuran faktor-faktor menentukan bagaimana Anda diberi peringkat dalam antrean orang lain.
Sudah diketahui umum bahwa akun baru dengan nomor baru di perangkat baru berkinerja lebih baik, berkat “new user boost” (dulu dikenal sebagai “noob boost“) yang disediakan aplikasi ini untuk membuat Anda ketagihan sejak dini. Karenanya, bagian dari peretasan ini melibatkan pembuatan akun baru untuk menerima “bump” — dan melakukannya pada hari Minggu siang, karena data menunjukkan bahwa aktivitas memuncak di akhir pekan.
Tapi efek itu cepat memudar — terutama jika Anda menggunakan kembali nomor atau perangkat lama yang terkait dengan akun yang dihapus. Aplikasi juga menggunakan pengenalan wajah untuk mendeteksi pengguna yang berulang dan sangat dipengaruhi oleh lokasi. Dari pengalaman pribadi, saya menemukan bahwa membuat akun di kota baru menghasilkan like yang jauh lebih banyak daripada membuat ulang di tempat saya pernah tinggal sebelumnya (dan ya, saya sering menghapus dan membuat ulang akun saya).
Asal-usul peretasan ini berasal dari kesalahpahaman umum tentang bagaimana Hinge memberi peringkat “daya tarik” pengguna. Teori ini meminjam dari sistem peringkat gaya catur Tinder yang lama — gagasan bahwa semakin banyak like yang Anda dapatkan, semakin tinggi skor internal Anda naik, dan semakin banyak algoritma memasangkan Anda dengan pemain berperingkat tinggi lainnya. Itulah mengapa peretasan ini sangat berfokus pada memaksimalkan like: logikanya, jika aplikasi menganggap Anda lebih “diinginkan”, ia akan mulai membebaskan pria tampan dari Rose Jail dan menjatuhkan mereka ke antrean biasa Anda.
Namun, sistem peringkat itu sudah lama menjadi “berita lama,” menurut Tinder. Algoritma Hinge didasarkan pada sistem pencarian pasangan optimal yang tidak bisa dibeli dengan uang (seperti donasi organ), ungkap direktur ilmu hubungan Hinge, Logan Ury, pada 2020. Contohnya, jika ada 10 pria dan 10 wanita, dan Anda meminta satu kelompok untuk memberi peringkat pilihan teratas mereka, cobalah untuk mencocokkan dengan pilihan pertama mereka. Jika mereka ditolak, pindah ke pilihan kedua, dan seterusnya, sampai tidak ada yang ingin mencocokkan lagi.
Tidak ada elemen dari peretasan ini yang revolusioner, dan seharusnya juga tidak mengeluarkan uang. Bisakah Anda berargumen bahwa aplikasi kencan ini sengaja menghalangi keberuntungan Anda, menyembunyikan pengguna yang disebut “bernilai tinggi” mereka untuk merusak harga diri Anda dan mendorong Anda menuju boost dan langganan berbayar? Ya, mungkin. Banyak orang melakukannya secara online. Apakah peretasan ini, untuk pria dan wanita, hanya hasil akhir dari budaya *situationship* yang menciptakan paradoks pilihan? Juga, ya, mungkin.
Tapi pengalaman setiap orang di aplikasi kencan berbeda. Daya tarik itu subjektif, dan apa yang berhasil untuk satu orang belum tentu berhasil untuk orang lain. Dan seperti yang benar ditunjukkan The Cut, bahkan bagi wanita yang katanya “berhasil” dengan peretasan ini, mencapai (dan melampaui) kencan pertama adalah tantangan sebenarnya. Sebuah tantangan yang tidak akan pernah bisa diselesaikan oleh Super Boost $30 mana pun.
Artikel ini mencerminkan opini penulis.