Jakarta (ANTARA) – TNI AL telah mengkonfirmasi meninggalnya prajurit Korps Marinir, Kopral Dua Zaenal Mutaqim, menyusul sebuah kecelakaan saat operasi terjun payung di perairan Teluk Jakarta pada hari Kamis (2 Oktober).
“Dengan rasa duka cita yang mendalam, TNI AL mengkonfirmasi bahwa Marinir Kopda Zaenal Mutaqim telah gugur sebagai salah satu prajurit terbaik kita,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Muda Tunggul, di Jakarta pada hari Minggu.
Dia menjelaskan bahwa Mutaqim, yang bertugas di Detasemen Intai Amfibi 1, meninggal dunia setelah mengalami kesulitan saat membuka parasutnya selama Operasi Rubber Duck (RDO) — sebuah latihan Marinir yang melibatkan penyisipan payung dan respons bencana amfibi menggunakan perahu karet.
RDO tersebut berlangsung saat Presiden Prabowo Subianto melakukan inspeksi ke kapal rumah sakit KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat yang berangkat dari markas Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Meskipun kecelakaan itu dikaitkan dengan prosedur penerjunan, Tunggul menyiratkan bahwa Mutaqim berhasil membuka parasutnya dan menjaganya tetap mengembang hingga mendarat di air. Namun, dia tidak mengungkapkan penyebab pasti kematiannya.
Tim penyelamat segera mengevakuasi prajurit tersebut ke pos medis Kolinlamil menggunakan kapal ambulans sebelum memindahkannya ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, untuk perawatan intensif.
Setelah dua hari dirawat, Mutaqim menghembuskan nafas terakhir pada hari Sabtu (4 Oktober). Pemakaman militer dilaksanakan di kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah.
Laksda Tunggul menyampaikan rasa simpati terdalam TNI AL atas kehilangan ini, dan menyampaikan harapan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
Sebagai tanda kehormatan, tambahnya, TNI AL mempertimbangkan untuk memberikan kenaikan pangkat secara anumerta kepada Mutaqim sebagai penghargaan atas pengabdiannya kepada negara.
“Muttaqim almarhum adalah seorang prajurit berprestasi dengan dedikasi tinggi yang selalu menunjukkan semangat juang yang luar biasa dalam setiap tugas yang dijalankannya,” kata Tunggul.
Dia juga meyakinkan bahwa TNI AL akan mengambil pelajaran dari kecelakaan ini untuk meningkatkan standar keselamatan dalam operasi dan latihan di masa depan.
Berita terkait: Polisi kerahkan 1.587 personel amankan HUT ke-80 TNI di Monas
Berita terkait: Menhan seru prajurit TNI jaga sumpah kesetiaan
Berita terkait: Prabowo minta TNI kuasai teknologi dan tetap waspada
*Penerjemah: Bagus A, Tegar Nurfitra
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025*