CEO Union Pacific (UNP) Jim Vena bilang ekonomi Amerika masih kuat — meskipun ada beberapa tanda-tanda lemah.
“Dari semua yang kami lihat, konsumen masih kuat saat ini,” kata Vena ke Yahoo Finance di konferensi Ford di Detroit. “Mereka masih tetap belanja dan tetap aktif.”
Ditanya soal kemungkinan perlambatan, Vena akui ada bagian ekonomi yang lemah, tapi dia tekankan secara keseluruhan masih bagus.
“Di bagian-bagian tertentu, iya, bisa dilihat,” ujarnya. “Tapi di bagian lain, bergerak dengan sangat bagus.” Beberapa sektor itu termasuk rumah, yang penjualannya tidak secepat dulu, katanya.
Soal tantangan merekrut karyawan — yang sering dikeluhkan eksekutif — Vena punya pendapat beda.
“Karena jenis pekerjaan kami, kami sebenarnya tidak punya masalah menarik orang,” jelasnya. “Kami menarik orang yang mau kerja di tempat mereka tidak selalu disuruh-suruh atasan.”
Vena nambahin bahwa Union Pacific merekrut di semua bidang, mulai dari insinyur kereta, kondektur, teknisi, sampai pengacara. Veteran isi 18% dari pekerjanya, katanya.
Perusahaan kereta api dari Omaha, Nebraska ini punya lebih dari 32.000 karyawan. Vena, yang dulu sendiri pernah menjalankan kereta, bilang perekrutan yang kuat ini karena manfaat gaji yang kompetitif dan cara perusahaan memperlakukan karyawannya.
Di sisi lain, Vena lihat kebijakan pemerintah Trump untuk tarif dan produksi dalam negeri sebagai hal positif. “Kalau lebih banyak orang Amerika bisa kerja dengan lebih banyak pilihan dan lebih banyak produk buatan AS, itu bagus untuk ekonomi dan pekerja, dan akan menarik orang yang sekarang belum kerja,” katanya.
Masih ada ruang untuk tenaga kerja Amerika untuk tumbuh, tambahnya.
Vena juga tekankan teknologi sebagai pendorong produktivitas di industri kereta api. “Kita harus selalu cari cara untuk lebih produktif pakai teknologi,” ujarnya, sambil sebut inovasi di Amerika sebagai pendorong kemajuan perusahaan.
Tapi, tidak semua orang seoptimis Vena. Analis Evercore ISI Jonathan Chappell nulis bahwa meskipun jaringan Union Pacific berjalan baik, pendapatan industri secara keseluruhan dapat tekanan dari inflasi biaya dan volume yang lebih lemah.
“Volume kuartal ketiga tidak melanjutkan tren bagus dari paruh pertama,” tulisnya, dan nambahin bahwa prospek pendapatan di sektor ini jadi “jauh lebih lemah.”