Tim SAR akan melanjutkan proses evakuasi jenazah setelah tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan yang terdeteksi di bawah reruntuhan Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny 4 lantai di Sidoarjo, Jawa Timur, yang roboh pada hari Senin.
“Tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan (yang ditemukan). Karena itu, tim SAR memutuskan untuk melanjutkan evakuasi jenazah dengan menggunakan alat berat,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan pada hari Kamis.
Suharyanto mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno yang pada hari Kamis menemui keluarga korban yang menunggu nasib saudara mereka di luar lokasi kejadian. Lebih dari 50 korban masih belum ditemukan.
Setelah kunjungan menteri tersebut, Kepala BNPB mengungkapkan bahwa keluarga korban sepakat bahwa operasi penyelamatan harus dilanjutkan dan mereka akan menerima hasil apapun.
“Keluarga korban setuju dan meminta kami untuk melanjutkan operasi SAR dengan alat berat,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa keluarga telah menandatangani pernyataan tertulis dukungan.
Tim SAR gabungan pada Rabu malam (1 Oktober) berhasil mengevakuasi tujuh korban lainnya, lima di antaranya selamat sementara dua lainnya meninggal dunia, dari bawah reruntuhan.
Evakuasi korban hingga hari Rabu dilakukan secara manual, karena BNPB mengutamakan keselamatan korban yang masih terperangkap dan petugas tim penyelamat.
“Tim penyelamat mengutamakan kehati-hatian karena kondisi reruntuhan yang tidak stabil,” jelas Suharyanto.
Sementara itu, pejabat Badan SAR Nasional (Basarnas) Emi Freezer menjelaskan bahwa karena “cahaya dan jarak pandang terbatas” dan untuk memastikan keselamatan petugas di lokasi, proses evakuasi jenazah dengan alat berat akan dihentikan setiap sore hari.
Dia juga mengungkapkan bahwa Basarnas telah melakukan asesmen pada tiga waktu berbeda dari Rabu malam hingga Kamis pagi, yang semuanya tidak mendeteksi tanda-tanda kehidupan di bawah reruntuhan.
Menurut data BNPB per Kamis sore, 108 korban telah berhasil diselamatkan dari gedung pesantren yang roboh itu. Sebanyak 73 orang di antaranya telah dipulangkan dari rumah sakit dan 30 lainnya masih menjalani perawatan medis.
Sementara itu, lima korban meninggal dunia, dan 58 orang lainnya masih belum ditemukan.