Fase 5 groundbreaking ibu kota baru senilai Rp49,6 triliun investasi

Fase kelima pembangunan kota ibu negara baru (IKN) Nusantara dilakukan untuk memulai pengembangan proyek senilai Rp49,6 triliun (US$3,17 miliar) investasi secara keseluruhan, ungkap Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Wakil Kepala OIKN Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin, mencatat bahwa fase kelima pembangunan di Nusantara yang berlangsung pada 29 Februari dan 1 Maret merupakan bukti dari terus berkembangnya kota ibu negara Indonesia di masa depan. “Upacara groundbreaking menandai dimulainya pekerjaan konstruksi, yang pada gilirannya membuktikan bahwa IKN akan terus tumbuh dan berkembang,” katanya di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada hari Sabtu. Alimuddin juga menyoroti bahwa selama periode September 2023 hingga Februari 2024, sebanyak Rp50 triliun (US$3,19 miliar) modal telah ditempatkan di IKN Nusantara. Fase berikutnya dari groundbreaking proyek di Nusantara akan dilakukan pada Maret 2024, katanya. Dia kemudian menyoroti proses pembersihan lahan di Nusantara, mengatakan bahwa pemerintah akan selalu memperhatikan warga yang lahan dan asetnya terdampak oleh pekerjaan konstruksi. Wakil kepala mencatat bahwa pemerintah pusat merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 2023 dalam melaksanakan proses pembersihan lahan. Dia mengatakan bahwa mereka yang terdampak pembersihan lahan dapat memilih antara dana kompensasi, penggantian lahan, pemukiman, kepemilikan bersama, atau instrumen lainnya. “Ketika sebidang tanah perlu dibersihkan demi pembangunan Kota Nusantara, pemiliknya akan direlokasi,” tegasnya. Dia juga menekankan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan kota sambil melindungi hak-hak setiap warga yang terdampak daripada melakukan penggusuran sewenang-wenang.

MEMBACA  Kekuatan Hukum di Indonesia Melemah