Siasat Siswa Agar Tak Jenuh Menyantap Nasi

Sabtu, 27 September 2025 – 05:04 WIB

Jakarta, VIVA – Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa spaghetti dan hamburger adalah menu yang diminta oleh para siswa. Hal ini merupakan salah satu cara dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengatasi kebosanan siswa terhadap nasi sebagai sumber karbohidrat utama.

Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan hal tersebut menanggapi kritik dari seorang ahli gizi. Ahli gizi itu berpendapat bahwa menu MBG seharusnya berasal dari makanan lokal, bukan seperti spaghetti dan burger.

“Mohon maaf, ada yang mengkritik, ‘Masa ada spaghetti? Masa ada burger diberikan, apa gizinya?’. Jadi, mohon maaf, itu tidak diberikan setiap hari. Anak-anak di SPPG ini memiliki kreativitas, mereka berpikir, ayo, biar tidak bosan makan nasi,” kata Nanik dalam jumpa pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9).

Nanik menjelaskan bahwa siswa diperbolehkan mengajukan permintaan menu untuk MBG yang akan mereka makan. Namun, menu permintaan itu hanya boleh diberikan satu kali dalam seminggu.

Menu spaghetti dan burger tersebut merupakan bentuk kreativitas salah satu SPPG di daerah agar siswa tidak jenuh dengan nasi. Dia menekankan bahwa makanan khusus yang diminta siswa itu bukanlah menu sehari-hari.

Selain itu, Nanik juga menerangkan bahwa siswa di daerah terluar mungkin mengenal spaghetti dan burger dari media sosial. Karena itulah, mereka meminta menu tersebut kepada SPPG untuk dimasak.

“Mungkin mereka lihat di TV atau YouTube, lalu pengin makan apa, satu minggu sekali boleh request. Jadi anak-anak boleh minta satu kali, supaya tidak bosan dengan makanan yang biasa. Jadi itu tidak kita berikan setiap hari,” ujar Nanik.

Sebelumnya, Ahli Gizi Tan Shot Yen menyuarakan kekhawatirannya tentang menu MBG yang memuat burger dan spaghetti, dan bukannya makanan khas daerah setempat.

MEMBACA  Tunggu hingga 70 Tahun untuk Klaim Jaminan Sosial? Pikir Lagi! Ini Perhitungan yang Tak Banyak Diungkap.

Dia meminta agar BGN dapat mengalokasikan 80 persen menu MBG berupa makanan lokal. Contohnya, menu ikan kuah asam untuk wilayah Papua, dan kapurung untuk siswa di Sulawesi. (Ant)