Rabu, 24 September 2025 – 13:23 WIB
Jakarta, VIVA – Polda Metro Jaya mengaku sudah minta bantuan ke Badan Reserse Kriminal Polri untuk memburu EG, buronan kasus penculikan sadis yang menyebabkan tewasnya Kepala Cabang Pembantu salah satu bank BUMN di Cempaka Putih, bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).
Baca Juga :
“Kami sudah koordinasi sama Bareskrim,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra, pada Rabu, 24 September 2025.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra
Baca Juga :
Polisi Alihkan Lalin di Kawasan DPR Sejak Pagi karena Demo Hari Tani, Ini Jalur yang Dialihkan
Sampai saat ini, EG masih aja bebas berkeliaran. Wira belum jelasin lebih detail tentang pencarian terhadap EG. Orang yang masih buron ini tugasnya adalah buat membuntuti korban.
“Masih kami cari,” ujar Wira.
Baca Juga :
Dana Rp70 Miliar di Rekening Dormant Diduga Jadi Motif Tewasnya Kacab BRI Cempaka Putih
Sebelumnya sudah diberitahukan, walaupun sudah menangkap 15 orang pelaku dari warga sipil dan satu oknum prajurit TNI dalam kasus penculikan sadis yang menewaskan Kepala Cabang Pembantu bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37), tapi ternyata masih ada pelaku yang buron.
Hal itu dikatakan sama Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wira Satya Putra. Katanya, masih ada satu orang yang belum tertangkap.
“Masih ada satu orang belum tertangkap,” kata dia, Selasa, 16 September 2025.
Perlu diketahui, Mohamad Ilham Pradipta tewas diduga dibunuh. Sebelum ditemukan meninggal, korban diduga diculik dulu.
Hal ini ketahuan dari rekaman CCTV yang memperlihatkan korban dibawa paksa sama beberapa orang. Saat itu korban lagi meeting dengan pihak Lotte Grosir secara langsung di Lotte Grosir Pasar Rebo, pada tanggal 20 Agustus 2025.
Jenazah korban ditemukan keesokan harinya tanggal 21 Agustus 2025. Tubuhnya ada di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi. Waktu ditemukan, kondisi jenazahnya sangat tragis dengan tangan dan kaki diikat, serta matanya ditutup lakban.
Polda Metro Jaya sampai sekarang sudah berhasil menangkap 15 orang yang diduga terlibat dalam kejadian keji tersebut. Salah satu di antaranya ada nama pengusaha bimbingan belajar online, Dwi Hartono. Dalam kasus ini, Dwi Hartono disebut sebagai otak dari kejadiannya.
Halaman Selanjutnya
“Masih ada satu orang belum tertangkap,” kata dia, Selasa, 16 September 2025.