Kemendikbudristek Pacu Pengembangan Sains dan Teknologi Kuantum dari Kampus untuk Dampak Nyata di Masyarakat

JAKARTA – Kemendiktisaintek mendorong supaya hasil penelitian sains dan teknologi dari universitas bisa lebih membumi dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Ini sesuai dengan tagline Kemendiktisaintek, yaitu ‘Berdampak’.

"Jadi kami dari Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Saintek punya misi untuk mendekatkan hasil karya kampus, yaitu sains dan teknologi, ke masyarakat. Intinya kita ingin membumikan saintek ke publik," ujar Direktur Pemanfaatan dan Diseminasi Sains dan Teknologi Kemendiktisaintek, Prof Yudi Darma, saat membuka acara KopiSains di Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Diskusi yang digelar bersama Medcom.id ini bertema “Quantum and Everyday Technology (From Pockets to Future)”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan literasi sains dan teknologi (saintek) dalam suasana santai, agar sains lebih mudah dicerna dan diterima masyarakat.

Menurutnya, acara seperti KopiSains adalah upaya strategis untuk membicarakan sains di tempat umum, dengan harapan bisa menciptakan masyarakat yang semakin melek sains (citizen science). Tujuannya supaya publik punya literasi saintek yang tinggi, sehingga akhirnya bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

Tahun 2025 juga menandai 100 tahun sains dan teknologi kuantum, sehingga dianggap momen yang tepat untuk memperkenalkan bidang ini ke masyarakat luas. Yudi mengakui bahwa kuantum sering dianggap sebagai bidang yang kaku dan sulit dipahami.

"Sementara publik mungkin mengira kuantum itu kesannya kaku, jauh, dan susah. Nah, kita berupaya memperkenalkannya tanpa mengurangi esensi nilainya, tapi kita coba tampilkan dengan bahasa yang lebih mudah dan populer," jelasnya.

MEMBACA  Untuk menghambat kemajuan teknologi China, Trump harus membuat pabrik-pabriknya tergantung pada ekspor murah melalui tarif rendah, kata ahli ekonomi.