Presiden Donald Trump bilang pada hari Minggu bahwa pekerja asing yang dikirim ke Amerika Serikat itu "diterima" dan dia tidak mau "menakuti-nakuti" investor. Ini terjadi 10 hari setelah ratusan orang Korea Selatan ditangkap di sebuah lokasi konstruksi di Georgia.
Dalam postingan di platform Truth Social-nya, Republik berusia 79 tahun itu nulis: "Saya tidak ingin menakut-nakuti atau mengurangi semangat investasi."
Sekitar 475 orang, kebanyakan warga negara Korea Selatan, ditangkap di lokasi pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik, yang dioperasikan oleh Hyundai-LG, di negara bagian Georgia pada 4 September.
Pejabat Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) bilang orang-orang Korea Selatan itu tinggal lebih lama dari visa atau punya izin yang tidak memperbolehkan mereka untuk melakukan kerja fisik.
Penggerebekan di Georgia adalah operasi terbesar di satu tempat sejak Trump mulai melakukan penindakan imigrasi ketat di seluruh negeri.
Walaupun Amerika Serikat memutuskan untuk tidak mendeportasi, gambar para pekerja yang dibelenggu dan diborgol saat penggerebekan bikin heboh di Korea Selatan.
Seoul sudah memulangkan para pekerja itu pada hari Jumat.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung bilang penggerebekan itu "membingungkan" dan memperingatkan pada hari Kamis bahwa hal itu bisa bikin investor jadi tidak mau invest nanti.
Dalam postingannya, Trump jelaskan situasi untuk sementara memperbolehkan ahli asing ke AS untuk membangun "produk yang sangat rumit."
"Chip, Semikonduktor, Komputer, Kapal, Kereta, dan banyak produk lain yang kita harus belajar dari orang lain cara buatnya, atau, dalam banyak kasus, belajar lagi karena dulu kita hebat, tapi sekarang tidak," tulis Trump.
"Kita terima mereka, kita terima karyawan mereka, dan kita dengan bangga akan bilang kita akan belajar dari mereka, dan lakukan lebih baik dari mereka, di ‘permainan’ mereka sendiri, suatu hari nanti di masa depan," tambah Trump.
Serikat pekerja Korea sudah minta Trump untuk mengeluarkan permintaan maaf resmi.
Fortune Global Forum kembali pada 26–27 Oktober 2025 di Riyadh. CEO dan pemimpin global akan berkumpul untuk acara dinamis hanya dengan undangan yang membentuk masa depan bisnis. Apply for an invitation.