Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR Puan Maharani mendesak pemerintah untuk bertindak cepat dalam menyalurkan bantuan darurat kepada korban banjir parah di Bali yang telah menewaskan setidaknya 14 orang dan dua lainnya masih dinyatakan hilang.
“Pemerintah harus segera bertindak untuk memenuhi kebutuhan dasar warga sejak hari pertama,” ujar Maharani dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta pada Kamis.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban tewas telah mencapai 14 hingga Kamis pagi, sementara dua orang masih belum ditemukan di Denpasar.
“Banjir ini telah merenggut nyawa, menghancurkan rumah, mengganggu perdagangan, dan bahkan menghentikan pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Bali,” kata Maharani.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, banjir telah menggenangi tujuh kabupaten dan kota: Denpasar, Gianyar, Badung, Tabanan, Karangasem, Jembrana, dan Klungkung.
Pihak berwenang menyatakan 562 warga telah mengungsi, termasuk 327 di Jembrana dan 235 di Denpasar.
Maharani menekankan perlunya mendistribusikan makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, serta pasokan untuk bayi, anak-anak, dan lansia secara mendesak.
Ia juga menyerukan agar tersedia tempat evakuasi yang layak dan aman yang dilengkapi dengan sanitasi, layanan kesehatan darurat, serta akses pendidikan untuk anak-anak yang sekolahnya terdampak.
Ketua DPR menekankan bahwa pengumpulan data korban, kerugian, dan pengungsi yang transparan sangat penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Untuk pencegahan bencana jangka panjang, Maharani mendesak pemerintah untuk mengaudit tata ruang, memperkuat pengelolaan daerah aliran sungai, penghijauan kembali kawasan hulu, dan memperbaiki sistem drainase perkotaan.
Ia lebih lanjut menggarisbawahi pentingnya komunikasi publik yang jelas untuk mencegah misinformasi di kalangan masyarakat terdampak.
Diterjemahkan oleh: Fath Putra, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025