Wali Kota Chicago Tolak Kemungkinan Pengiriman Pasukan Trump

Wali Kota Chicago telah menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan melindungi warga dari kemungkinan keputusan administrasi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengerahkan pasukan federal ke kota tersebut.

Wali Kota Brandon Johnson mengumumkan pada Sabtu (24/8) bahwa ia menandatangani inisiatif yang dinamai ‘Protecting Chicago Initiative’ menyusul laporan yang ia sebut “credible” bahwa Chicago berpotensi mengalami aktivitas militerisasi oleh pemerintah federal dalam hitungan hari.

“Pada saat ini belum jelas seperti apa tepatnya bentuknya,” ujar wali kota dalam konferensi pers. “Kita mungkin akan melihat penegakan hukum imigrasi yang dimiliterisasi. Kita juga mungkin melihat pasukan Gard Nasional. Bahkan kita mungkin menyaksikan personel militer aktif dan kendaraan lapis baja di jalan-jalan kita.”

Antara lain, perintah tersebut menginstruksikan aparat penegak hukum Chicago untuk tidak berkolaborasi dengan personel militer AS dalam patroli atau selama operasi penegakan imigrasi, jelas Johnson kepada para wartawan.

Ia menggambarkan langkah ini sebagai “kampanye paling komprehensif dari kota mana pun di negara ini untuk melindungi diri dari ancaman dan tindakan administrasi yang tidak terkendali ini”.

Pengumuman Johnson ini disampaikan setelah Trump awal bulan ini menyatakan bahwa ia mempertimbangkan untuk memperluas penempatan pasukan Gard Nasional dari Washington, DC, ke kota-kota besar lainnya di seluruh negeri.

Trump mengerahkan Gard Nasional dengan dalih upaya mengatasi kriminalitas di ibu kota AS. Pemimpin Partai Republik itu sejak itu mengklaim bahwa penggelaran pasukan berhasil menekan angka kekerasan di kota tersebut.

Akan tetapi, data dari Departemen Kepolisian Metropolitan menunjukkan bahwa kejahatan kekerasan di Washington, DC, sudah berada pada titik terendah dalam 30 tahun, dan para kritikus memperingatkan bahwa tindakan keras ini bisa jadi merupakan uji coba untuk militerisasi yang lebih luas di kota-kota AS.

MEMBACA  "Sinner Kalahkan Alcaraz untuk Raih Gelar Grand Slam Wimbledon 2025 | Berita Tenis" (Penataan visual disesuaikan dengan spasi dan format yang rapi tanpa tambahan teks lain)

Awal pekan ini, pimpinan Partai Demokrat di DPR AS, Pemimpin Minoritas Hakeem Jeffries, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNN bahwa Trump “tidak memiliki kewenangan” untuk mengirim pasukan federal ke Chicago.

Konstitusi AS memberikan wewenang kepolisian kepada negara bagian.

JB Pritzker, Gubernur Illinois dari Partai Demokrat, tempat Chicago berada, juga menolak gagasan tersebut.

“Donald Trump berupaya merekayasa krisis, mempolitisasi rakyat Amerika yang bertugas dalam seragam, dan terus menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengalihkan perhatian dari penderitaan yang ia timbulkan bagi keluarga-keluarga pekerja,” ujar Pritzker dalam sebuah pernyataan.

Mengutip sumber-sumber anonim yang familiar dengan masalah tersebut, CNN melaporkan pada Jumat bahwa administrasi Trump telah mempersiapkan pelaksanaan “operasi penegakan imigrasi besar-besaran” di Chicago sedini minggu depan.

Menurut CNN, pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa rencana-rencana tersebut terpisah dari ide Trump untuk mengirim pasukan Gard Nasional ke Chicago guna melakukan tindakan keras yang lebih luas terhadap kejahatan.

Presiden, yang menjabat untuk periode kedua pada Januari lalu, telah menjalankan agenda anti-imigrasi yang keras dan berjanji untuk melaksanakan “operasi deportasi terbesar” dalam sejarah AS.

Administrasi ini membenarkan dorongannya dengan alasan mendeportasi “para kriminal” yang berada di AS secara ilegal. Mereka telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara ketiga untuk menerima pencari suaka dan migran yang dideportasi.

Wali Kota Chicago Brandon Johnson berbicara dalam konferensi pers pada 25 Agustus 2025 [AFP]

Namun, liputan media AS dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa banyak orang yang terjaring dalam penggerebekan imigrasi, termasuk beberapa warga negara AS dan penduduk tetap tanpa catatan kriminal.

Pada Juni lalu, Trump mengirim 4.000 pasukan Gard Nasional ke Los Angeles setelah gelombang penangkapan yang intensif oleh otoritas imigrasi AS memicu protes besar-besaran dan konfrontasi antara demonstran dan polisi.

MEMBACA  Bahkan sekutu Trump takut dia mengarahkan Amerika ke resesi dengan tarifnya. Berikut adalah beberapa jalan keluar

Pada hari Sabtu, Juru Bicara Gedung Putih Abigail Jackson mengkritik perintah eksekutif wali kota Chicago, dengan mengatakan dalam pernyataan yang disebarkan oleh outlet media AS bahwa “tindakan keras terhadap kejahatan seharusnya bukan menjadi isu partisan”.

“Seandainya para Demokrat ini berfokus pada membereskan kejahatan di kota mereka sendiri alih-alih melakukan aksi publisitas untuk mengkritik Presiden, komunitas mereka akan jauh lebih aman,” ujar Jackson.

Dalam konferensi persnya, Wali Kota Johnson menyatakan bahwa masih belum jelas apakah Trump akan melanjutkan rencananya di kota tersebut.

“Dia bisa berubah pikiran, dia bisa membalikkan keputusan – faktanya, saya mendorongnya untuk melakukan itu,” kata Johnson, menekankan bahwa Chicago – kota terbesar ketiga di negara ini – tidak menginginkan warganya diambil paksa dari jalanan.

“Kami tidak ingin melihat keluarga dicerai-beraikan. Kami tidak ingin nenek-nenek dilempar ke belakang mobil van tidak bernomor. Kami tidak ingin warga Chicago yang tunawisma diganggu atau ‘menghilang’ oleh agen federal,” tambahnya.