Rabu, 20 Agustus 2025 – 17:42 WIB
Jakarta, VIVA – Di tengah perhatian global tentang kelestarian lingkungan dan pemulihan ekonomi lokal, banyak perusahaan mulai menggabungkan program konservasi dengan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya ialah PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) yang melanjutkan program rehabilitasi mangrove di Desa Golo Sepang, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Program ini tidak cuma fokus pada pelestarian lingkungan, tapi juga membuka peluang ekonomi untuk warga sekitar.
Pada 14 Agustus 2025, MPMX bersama anak perusahaannya, MPM Honda Jatim, menanam 40.000 bibit mangrove di area Muara Sungai Terang. Acara penanaman di tahun ke-4 ini dihadiri Komisaris MPMX Tossin Himawan, Group CFO MPMX Beatrice Kartika, dan GM Corporate Communication & Sustainability Natalia Lusnita.
Program MPM EcoMangrove sudah berjalan bertahap sejak tahun 2022. Tahap awal mencakup survei lokasi dan identifikasi lahan, pemetaan sosial-ekonomi masyarakat, pelatihan cara menanam dan merawat mangrove, penguatan kelembagaan komunitas, sampai penandatanganan kesepakatan dengan kelompok penggiat mangrove untuk jamin kelangsungan program.
Sampai sekarang, MPMX sudah menanam 100.000 bibit mangrove di lahan konservasi seluas 10 hektar, dengan tingkat hidup bibit mencapai 85%. Ini adalah salah satu indikator positif untuk kesuksesan program jangka panjang dalam memulihkan dan melindungi ekosistem pesisir.
Selain konservasi, program ini juga menyatu dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Pelatihan dan pengembangan budidaya kepiting diberikan kepada kelompok nelayan setempat dengan metode apartemen kepiting, yang memungkinkan hasil panen meningkat tanpa merusak habitat alami.
Saat ini, hasil panen dari kelompok nelayan sudah dipasok ke salah satu restoran di Labuan Bajo. Dalam kunjungan kali ini, MPMX memberikan tambahan 100 unit apartemen kepiting, sehingga total yang diberikan menjadi 150 unit.
Dukungan ini diharapkan bisa memperluas kapasitas produksi dan menaikkan pendapatan nelayan secara signifikan. Tidak cuma nelayan, para ibu di pesisir juga terima pelatihan dan pendampingan untuk mengolah bahan baku alami dari sekitar jadi produk yang punya nilai ekonomi, seperti sirup buah mangrove dan sambel kepiting.
Produk-produk tersebut sudah dibantu untuk dapat Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), sehingga bisa dipasarkan lebih luas.
“Berbicara tentang keberlanjutan tidak hanya soal menjaga bumi dan sumber dayanya, tetapi juga tentang memastikan masa depan masyarakat yang bergantung padanya,” kata Beatrice Kartika, Group CFO MPMX, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu, 20 Agustus 2025.
“Melalui MPM EcoMangrove, kami ingin secara nyata berkontribusi merawat ekosistem pesisir agar tetap hidup dan produktif, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga di wilayah operasional kami. Kami percaya, lingkungan yang terjaga dan masyarakat yang sejahtera adalah fondasi bagi keberlanjutan bisnis dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Desa Golo Sepang sekarang berkembang jadi destinasi ekowisata berbasis konservasi dan pemberdayaan masyarakat, menarik wisatawan untuk trekking mangrove dan bermain kano, sekaligus menjadi lokasi penelitian dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mahasiswa dari berbagai institusi.
Budidaya kepiting bakau juga menjadi pengganda dan penggerak bagi aktivitas yang mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Program ini menunjukkan bahwa pendekatan berbasis kolaborasi dan keberlanjutan dapat menciptakan efek berantai bagi masyarakat, membuka peluang baru, meningkatkan kapasitas, dan memastikan keberlanjutan ekonomi serta sosial di wilayah tersebut.
Halaman Selanjutnya