Bali Akan Operasikan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan Terbesar pada 2026 untuk Atasi Overkapasitas

Denpasar, Bali (ANTARA) – Bali rencananya akan membuka lembaga pemasyarakatam (Lapas) wanita terbesar di Desa Antap, Kabupaten Tabanan, pada tahun 2026.

Lapas baru yang akan menampung hingga 1.200 narapidana ini saat ini sedang dalam tahap pembangunan kedua, ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Bali, Decky Nurmansyah, di sini pada Selasa.

Ia mencatat bahwa fasilitas baru ini akan membantu mengurangi kepadatan berlebih di Lapas Perempuan Kelas II-A Kerobokan.

Per 17 Agustus 2025, Lapas Kerobokan itu menampung 275 narapidana, jauh melebihi kapasitasnya yang hanya 120 orang, atau kelebihan 129 persen. Empat belas dari narapidana tersebut merupakan warga negara asing.

Fasilitas baru ini dibangun di atas lahan seluas lima hektar yang berdekatan dengan Lapas Kerobokan khusus laki-laki, namun akan memiliki pintu masuk dan gedung yang terpisah.

Menurut Kantor Wilayah Pemasyarakatan Bali, total 4.851 narapidana tercatat di 11 lembaga pemasyarakatan di provinsi itu per 17 Agustus 2025.

Lapas yang paling overkapasitas adalah Lapas Kerobokan untuk pria, yang menampung 1.848 narapidana meski hanya dirancang untuk 810 orang, melebihi kapasitas sebesar 236 persen.

Decky menambahkan bahwa hampir dua pertiga narapidana di Bali menjalani hukuman karena pelanggaran yang terkait narkoba.

Berita Terkait: Pemerintah cari solusi untuk masalah overkapasitas penjara: menteri
Berita Terkait: Pemerintah atasi overkapasitas penjara melalui amnesti bagi narapidana narkoba

Reporter: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna, Aditya Eko Sigit Wicak
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Banyak Korban Keracunan, KSP Tegaskan MBG Perlu Dievaluasi Secara Menyeluruh