Kamis, 14 Agustus 2025 – 16:40 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian akhirnya angkat bicara soal keributan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang bikin ribuan warga demo di jalan.
Baca Juga:
Heboh Pajak Pati Naik 250%, Tito Karnavian Kumpulkan Semua Kepala Daerah
Tito ungkap, rencana Bupati Pati Sudewo untuk naikkan pajak hingga 250% ternyata gak pernah dilaporkan ke pemerintah pusat. Dia jelaskan, sesuai UU Hubungan Keuangan Pusat-Daerah (HKPD), penentuan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dan PBB emang sepenuhnya wewenang Bupati dan Wali Kota. Tapi, tarifnya harus dikonsultasikan ke Gubernur dulu sebelum diterapkan.
"Penentuan angka NJOP dan PBB itu ditentukan Bupati dan Wali Kota dengan konsultasi, dan yang me-review Gubernur. Makanya, enggak sampai ke saya, tapi ke Gubernur," kata Tito, Kamis, 14 Agustus 2025.
Baca Juga:
Kata Mendagri Tito Karnavian, Soal Pemakzulan Bupati Sudewo
Foto: VIVA.co.id/Fajar Ramadhan
Mantan Kapolri itu ingatkan seluruh kepala daerah agar gak sembarangan naikkan pajak tanpa pertimbangin kondisi ekonomi masyarakat.
Baca Juga:
Gubernur Jateng Hormati Proses Hak Angket DPRD Pati untuk Pemakzulan Bupati
"Saya mohon kepala daerah lainnya, setiap keluarin kebijakan soal pajak dan retribusi, jangan bikin berat masyarakat. Lakukan bertahap aja," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Pati Sudewo tegaskan gak akan mundur dari jabatannya, meski ada tuntutan dari demonstran agar dia lengser.
"Saya dipilih rakyat secara konstitusional dan demokratis. Jadi gak bisa berhenti hanya karena tuntutan," kata Sudewo di Pati, Rabu, 13 Agustus 2025.
Dia juga menghormati proses hak angket yang digulirkan DPRD Pati. "Ya itu hak DPRD. Saya hormati itu," ucapnya.
Sudewo bilang aksi demo udah selesai dan situasi kembali kondusif. "Secara garis besar udah beres. Kalau ada pelemparan, saya pahami emosi massa karena jumlah mereka banyak. Yang penting semuanya udah baik," jelasnya.
Ia akui kejadian ini jadi pelajaran berharga, mengingat dia baru beberapa bulan menjabat.