Hasil Tebu yang Mengecewakan di Brasil Dorong Harga Gula Naik

Gula New York (SBV25) di bulan Oktober naik +0,24 (+1,48%) pada Senin, sedangkan gula putih London (SWV25) naik +3,60 (+0,76%).

Harga gula naik hari Senin, dengan gula New York mencapai level tertinggi dalam 1 minggu dan gula London capai level tertinggi dalam 1,5 minggu. Kekhawatiran pasokan gula dari Brasil yang lebih sedikit mendorong harga. Covrig Analytics bilang Jumat lalu bahwa hasil tebu petani Brasil mungkin turun, sehingga produksi gula Brasil 2025/26 bisa di bawah 600 juta ton, jauh lebih rendah dari prediksi Conab sebesar 663,4 juta ton.

Posisi short berlebihan oleh dana bisa bikin harga gula melonjak lebih tinggi. Laporan COT pekan lalu menunjukkan dana tambah posisi short di futures gula New York sebanyak +25.923, jadi total 151.004 posisi short per 5 Agustus, yang tertinggi dalam hampir 6 tahun.

Selasa lalu, harga gula jatuh ke level terendah 5 minggu karena produksi gula Brasil lebih kuat. Pada 31 Juli, Unica laporkan produksi gula Brasil di paruh pertama Juli naik +15% y/y jadi 3,4 juta ton. Persentase tebu yang diolah jadi gula juga naik ke 54% dari 50% tahun lalu.

Prospek ekspor gula India lebih besar bisa tekan harga gula. Bloomberg laporkan India mungkin izinkan ekspor gula musim depan mulai Oktober karena hujan lebat bisa tingkatkan produksi. Departemen Meteorologi India bilang akumulasi hujan sampai 4 Agustus 4% di atas normal. Asosiasi Produsen Gula India juga akan minta izin ekspor 2 juta ton di 2025/26.

Prediksi produksi gula India naik bisa tekan harga. Pada 2 Juni, federasi gula India proyeksikan produksi 2025/26 naik +19% y/y jadi 35 juta ton karena perluasan lahan tebu. Sebelumnya, produksi 2024/25 turun -17,5% y/y ke 26,2 juta ton, terendah dalam 5 tahun menurut ISMA.

MEMBACA  Pasar senilai $11 miliar yang memungkinkan Ekonomi Penipuan Kripto

Cerita Berlanjut

Harga gula turun selama 4 bulan terakhir, dengan gula New York capai level terendah 4,25 tahun dan London 4 tahun, karena prediksi surplus gula di 2025/26. Czarnikow proyeksikan surplus global 7,5 juta ton di 2025/26, yang terbesar dalam 8 tahun. USDA juga prediksi produksi gula global naik +4,7% y/y ke rekor 189,318 juta ton.

Ada tanda permintaan gula mulai pulih. Impor gula China Juni melonjak 1.435% jadi 420.000 ton. Coca-Cola juga setuju pakai gula tebu di minuman mereka di AS, yang mungkin tingkatkan konsumsi gula AS +4,4% jadi 11,5 juta ton.

Produksi gula Brasil yang turun juga dukung harga. Unica laporkan produksi gula Brasil sampai pertengahan Juli turun -9,2% y/y jadi 15,655 juta ton. Conab bilang produksi 2024/25 turun -3,4% y/y ke 44,118 juta ton karena cuaca kering.

Produksi gula Thailand yang naik bisa tekan harga. Pada 2 Mei, Thailand laporkan produksi 2024/25 naik +14% y/y jadi 10 juta ton. Thailand adlah produsen gula terbesar ketiga dunia.

ISO tingkatkan prediksi defisit gula global 2024/25 ke -5,47 juta ton pada 15 Mei, tertinggi dalam 9 tahun. Mereka juga turunkan prediksi produksi gula global ke 174,8 juta ton.

USDA prediksi produksi gula global 2025/26 naik +4,7% y/y ke 189,318 juta ton. Konsumsi gula diprediksi naik +1,4% y/y ke 177,921 juta ton. Mereka juga proyeksikan produksi gula Brasil naik +2,3% y/y, India +25% y/y, dan Thailand +2% y/y.

Pada tanggal publikasi, Rich Asplund tidak memiliki posisi di sekuritas yang disebutkan. Artikel ini hanya untuk informasi dan awalnya terbit di Barchart.com.