The Giving Pledge adalah kampanye amal yg diluncurkan tahun 2010 oleh Bill Gates dan Warren Buffett, yg mengajak orang2 terkaya dunia utk berkomitmen menyumbang minimal 50% kekayaan mereka ke amal, baik saat masih hidup atau lewat wasiat.
Laporan Institute for Policy Studies “The Giving Pledge at 15” menemukan bahwa inisiatif ini—di mana miliader berjanji memberi separuh harta—masih blm terpenuhi. Mayoritas donasi masuk ke yayasan pribadi, bukan langsung ke badan amal. Tim IPS yg dipimpin Chuck Collins mengundang publik utk lihat data mereka. Collins sendiri adalah pewaris Oscar Mayer yg menyumbang seluruh hartanya.
Menurut IPS, hanya sedikit yg memenuhi janji. Hanya 1 pasang (Laura & John Arnold) yg sudah memberi 50% kekayaan. Dari 22 penandatangan AS yg meninggal, cuma 8 yg memenuhi janji—salah satunya Chuck Feeney yg menyumbang semua hartanya saat hidup.
Ini janji moral, bukan kontrak hukum. Peserta tandatangani surat terbuka dan pilih badan amal sendiri. Tujuannya utk menginspirasi kedermawanan dan ubah cara kekayaan besar digunakan.
Temuan utama:
256 orang/pasangan/keluarga menandatangani Giving Pledge—194 dari AS, 62 dari luar negeri. Dari penandatangan AS, 110 masih miliader dgn total kekayaan $1.7 triliun (13% miliader AS).
Dari 57 penandatangan AS tahun 2010, 32 masih miliader. Kekayaan mereka naik 283% sejak tandatangan (166% setelah inflasi). Hanya 11 yg bukan miliader lagi, krn kekayaan berkurang, bukan krn donasi.
Mayoritas donasi ke perantara: Dari $206 miliar yg disumbang, 80% ($164 miliar) masuk yayasan pribadi. Tahun 2023, 44 yayasan miliader pegang $120 miliar aset, tapi rata2 cuma keluarkan 9.2%.
Akumulasi kekayaan lebih cepat drpd donasi, membuat janji ini sulit terpenuhi.
Dampak pajak: Jika semua penandatangan memenuhi janji hari ini, $367 miliar akan ke amal—tapi juga berarti $272 miliar pendapatan pajak federal hilang krn potongan amal.
Laporan ini memperingatkan konsentrasi kekuatan filantropi yg bisa lemahkan akuntabilitas demokrasi.
Rekomendasi kebijakan:
Naikkan batas minimum donasi & pastikan dana cepat sampai ke badan amal.
Tingkatkan transparansi & akuntabilitas utk cegah penyalahgunaan.
Pajak kekayaan besar lebih adil utk kurangi ketergantungan pada filantropi pribadi.
Laporan menganjurkan kembali ke filosofi “memberi selagi hidup” seperti Chuck Feeney, dan dorong reformasi sistemik agar donasi bermanfaat utk publik—bukan cuma kepentingan pajak orang kaya.
The Giving Pledge tidak merespon permintaan komentar Fortune.
Fortune menggunakan AI generatif utk draft awal artikel ini. Editor memverifikasi keakuratan sebelum publikasi.
Memperkenalkan Fortune 500 2025, ranking perusahaan terbesar di Amerika. Lihat daftar tahun ini.