LONDON (AP) — Otoritas perbatasan Inggris telah menahan kelompok pertama migran di bawah pilot plan yang akan mengembalikan sebagian dari mereka yang menyeberangi Selat Inggris dengan perahu kecil ke Prancis.
Para migran ditahan pada Rabu, hari ketika program ini mulai berlaku, dan akan ditempatkan di pusat penahanan imigrasi sampai dikembalikan ke Prancis, menurut Kementerian Dalam Negeri pada Kamis.
“Ini mengirim pesan kepada setiap migran yang saat ini berpikir untuk membayar sindikat kejahatan terorganisir demi pergi ke Inggris, bahwa mereka akan mempertaruhkan nyawa dan membuang uang mereka jika naik perahu kecil,” kata Menteri Dalam Negeri Yvette Cooper dalam pernyataannya.
Perdana Menteri Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kesepakatan ini bulan lalu saat pemerintah Inggris berupaya meredam kritik bahwa mereka kehilangan kendali atas perbatasan negara. Meski pilot ini melibatkan jumlah terbatas, pejabat Inggris menyatakan ini terobosan besar karena menciptakan preseden bahwa migran yang masuk secara ilegal bisa dikembalikan ke Prancis.
Para kritikus berpendapat program ini tak akan banyak menghalangi migran karena jumlah yang dikembalikan kecil, dan celah dalam perjanjian memungkinkan banyak orang yang masuk ilegal tetap tinggal di Inggris dengan mengajukan klaim hak asasi manusia.