Britania Raya, AS, dan Sekutu Tuduh Iran Merencanakan Pembunuhan Lintas Batas | Berita Politik

Inggris dan 13 Sekutu Tuduh Iran Rencanakan Pembunuhan dan Penculikan di Barat

Inggris Raya beserta 13 negara sekutu secara terbuka menuduh dinas intelijen Iran merencanakan serangkaian upaya pembunuhan, penculikan, dan kampanye intimidasi terhadap individu yang bermukim di Eropa dan Amerika Utara.

Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan Kamis lalu, pemerintah-pemerintah termasuk Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Kanada menyebut operasi ekstrateritorial Tehran sebagai pelanggaran kedaulatan negara yang terang-terangan.

“Kami bersatu dalam menentang upaya dinas intelijen Iran untuk membunuh, menculik, dan melecehkan orang-orang di Eropa dan Amerika Utara, yang jelas-jelas melanggar kedaulatan kami,” kata kelompok tersebut.

Para penandatangan—yang juga meliputi Albania, Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Finlandia, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Inggris—mendesak otoritas Iran menghentikan aktivitas ini, yang mereka klaim semakin dilakukan bekerja sama dengan kelompok kriminal internasional.

Sebuah komite parlemen Inggris baru-baru ini mengaitkan setidaknya 15 rencana target individu di Inggris sejak 2022 dengan agen intelijen Iran.

Pihak berwenang Inggris merespons dengan langkah lebih ketat. Pada Maret, pemerintah Inggris menyatakan Iran harus mendaftarkan segala aktivitas pengaruh politik di dalam negeri, menyebut "agresi yang meningkat" dari dinas intelijennya.

Pada Mei, polisi Inggris menangkap tujuh warga Iran atas tuduhan ancaman keamanan nasional, yang Kementerian Luar Negeri Iran sangkal sebagai "tidak berdasar dan mencurigakan."

Kekhawatiran serupa muncul di belahan Eropa lainnya. Dinas keamanan Belanda menyebut Tehran berada di balik upaya pembunuhan terhadap seorang pembangkang Iran di Belanda pada 2024 yang gagal—tuduhan yang dibantah Iran.

Otoritas menangkap dua tersangka, salah satunya juga terkait penembakan politikus Spanyol Alejo Vidal-Quadras, pendukung vokal oposisi Iran.

Di seberang Atlantik, Departemen Kehakiman AS menuntut tiga anggota geng berbasis Eropa dan kemudian seorang pejabat tinggi Iran atas rencana membunuh jurnalis Iran-Amerika. Dua dihukum awal tahun ini, sementara yang ketiga mengaku bersalah. Jaksa menyatakan mereka bertindak atas perintah negara Iran. Kemenlu Iran menyebut pernyataan itu "tidak berdasar."

MEMBACA  Satu orang tewas dan puluhan terluka setelah mobil menabrak pasar Natal Jerman.

Tuduhan ini muncul di tengah ketegangan baru seputar program nuklir Iran. Pembicaraan antara Iran dan kekuatan Barat masih mandek. Pekan lalu, pejabat Iran mengadakan diskusi "terbuka" di Istanbul dengan diplomat Inggris, Jerman, dan Prancis.

Pertemuan itu menjadi kontak pertama sejak serangan udara Israel terhadap Iran pertengahan Juni, yang memicu ketegangan 12 hari termasuk serangan AS ke fasilitas nuklir Iran.

Sementara Israel bersikukuh Iran diam-diam mengejar senjata nuklir—klaim yang belum terbukti—Tehran menyatakan aktivitas nuklirnya hanya untuk penggunaan sipil.

Sementara itu, badan intelijen AS pada Maret menilai Iran tidak aktif mengembangkan bom, bertentangan dengan klaim mantan Presiden Donald Trump yang menyebutnya "hampir" mencapainya.