Pasukan Israel “menembak dengan tepat” pada warga Gaza yang mendekat saat kekacauan terjadi di dekat konvoi bantuan di utara Gaza minggu lalu yang menyebabkan kematian puluhan warga Palestina, namun mereka tidak menembak konvoi itu sendiri, kata militer Israel pada Jumat setelah tinjauan internal awal.
Keterangan tersebut berbeda jauh dengan kesaksian dan pernyataan resmi Palestina yang menggambarkan adanya tembakan yang luas setelah ribuan warga Gaza yang putus asa berkumpul di sekitar konvoi bantuan yang diselenggarakan oleh Israel. Kematian tersebut menimbulkan kemarahan global dan menunjukkan kelaparan dan keputusasaan yang meluas di utara Gaza, di mana lima bulan perang dan sedikit bantuan telah mendorong banyak orang ke ambang keputusasaan.
Tinjauan awal sebagian besar sesuai dengan keterangan awal Israel tentang bencana tersebut, mengulangi klaimnya bahwa banyak warga sipil terluka atau tewas dalam kepanikan saat mereka berdesak-desakan di sekitar truk bantuan. Militer Israel mengatakan bahwa pasukan mereka membuka tembakan ke puluhan warga Gaza yang mendekati mereka.
Pejabat Gaza tidak segera menanggapi tinjauan Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa tinjauan mereka menemukan bahwa para prajurit “menembak dengan tepat” pada orang-orang yang mendekati mereka dalam apa yang disebut sebagai upaya untuk menjaga “tersangka” agar tetap menjaga jarak.
“Ketika mereka terus mendekat, pasukan menembak untuk menghilangkan ancaman,” demikian bunyi pernyataan yang merangkum temuan tinjauan tersebut.
Beberapa jam setelah bencana, dokter di Gaza mengatakan menerima puluhan korban di rumah sakit di wilayah tersebut, banyak di antaranya tewas atau terluka oleh tembakan.
Sebuah komite pencari fakta yang diangkat oleh kepala staf militer Israel akan terus menyelidiki insiden itu, kata militer. Beberapa kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa militer Israel kurang memiliki mekanisme akuntabilitas independen dan jarang menghukum prajurit yang merugikan warga Palestina dalam situasi yang dipertentangkan.