Cuomo Klaim Akan Tantang Zohran Mamdani di Pilkada Usai Kalah Telak di Primer Demokrat
Andrew Cuomo mengumumkan akan maju sebagai independen dalam perebutan kursi walikota New York, setelah mengalami kekalahan memalukan dari kandidat progresif Zohran Mamdani di pemilihan primer Partai Demokrat bulan lalu.
Mantan gubernur New York yang mengundurkan diri pada 2021 karena tuduhan pelecehan seksual, bersumpah melanjutkan kandidaturnya dalam video yang diunggah di media sosial Senin kemarin.
"Seperti kata kakekku: saat terjatuh, belajarlah, bangkit kembali, dan lanjutkan pertarungan. Itu yang akan kulakukan," ujar Cuomo. "Perjuangan menyelamatkan kota kita belum berakhir."
Kemenangan Mamdani atas Cuomo dengan selisih 12 poin memicu gelombang antusiasme kaum progresif sekaligus mengkhawatirkan Demokrat pro-bisnis yang waspadai kebijakan ekonominya dan sikap kritisnya terhadap Israel.
Pemilu November nanti akan mempertemukan Mamdani dengan Cuomo dan walikota petahana Eric Adams, yang tertinggal dalam survei dan tercoreng skandal korupsi. Kandidat Republik Curtis Sliwa juga ikut bersaing.
"Kusambut semua peserta. Percaya diriku sama kuatnya seperti malam primer tiga minggu lalu, saat kami kalahkan Cuomo dengan margin terbesar sejara primer Demokrat di New York," kata Mamdani menanggapi langkah Cuomo.
"Itu terjadi karena sementara Cuomo dan Adams sibuk bernegosiasi diam-diam dengan miliuner, kami berjuang untuk rakyat pekerja."
Cuomo sempat diunggulkan menang primer Demokrat, tapi perlahan kehilangan dukungan akibat kampanye enerjik Mamdani. Sosialis demokrat 33 tahun itu fokus pada isu hidup terjangkau, seperti bus gratis dan toko kelontong milik kota.
Survei menunjukkan kebijakan populernya—seperti pajak untuk orang kaya dan pembekuan sewa—didukung publik. Tapi Cuomo dan Demokrat tengah menyebutnya tidak realistis.
"Lawan saya, Pak Mamdani, hanya menawarkan jargon, bukan solusi nyata," kritik Cuomo dalam videonya.
Cuomo dan Partai Demokrat juga mengecam sikap Mamdani terhadap Israel, yang ia sebut melakukan "genosida" di Gaza. Pendapat ini sejalan dengan banyak LSM HAM internasional, terutama saat sentimen anti-Israel meningkat di kalangan pemilih AS.
Setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat penangkapan untuk PM Israel Benjamin Netanyahu, Cuomo—pendukung setia Israel—bergabung dengan tim pengacara pembela Netanyahu.
Kemenangan Mamdani memicu serangan Islamofobia dari pendukung Israel dan kalangan kanan AS, termasuk Donald Trump yang menyebutnya "komunis" dan mengancam mencabut kewarganegaraannya.