Jumat, 4 Juli 2025 – 22:51 WIB
Jakarta, VIVA – Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur, Zulfahmy Wahab, menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memanfaatkan kasus korupsi dana hibah Jawa Timur sebagai alat untuk menyerang karakter Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
"Saat ini kasus korupsi dana hibah Jatim yang ditangani KPK sudah mulai bias. Isu ini sudah tercium aroma tidak sedap yang dijadikan alat oleh pihak tertentu untuk menyerang karakter Khofifah," kata Zulfahmy lewat keterangannya pada Jumat, 4 Juli 2025.
Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, Zulfahmy Wahab
Menurutnya, panggilan KPK terhadap Khofifah dipakai sebagai alat penggiring opini yang cenderung fitnah untuk menjatuhkannya. Padahal, Khofifah hanya diminta klarifikasi sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai pejabat eksekutif Pemprov Jatim.
Baca Juga:
Menteri UMKM Maman Temui Deputi KPK, Klarifikasi Surat Dinas Istri ke Eropa
"Penggiringan opini di media terlihat jelas ingin menyudutkan Ibu Khofifah. Padahal, ini prosedur biasa di KPK untuk pencarian informasi," jelasnya.
Dia menilai ada upaya membunuh karakter Khofifah karena prestasinya di Jatim. "Ini tidak adil. Beliau tokoh berprestasi, tapi ada yang berusaha melemahkannya. Politik harus dipisahkan dari hukum di KPK," tegasnya.
Meski begitu, Zulfahmy yakin KPK bekerja objektif dalam menangani kasus ini. "Saya percaya KPK tidak bisa dipolitisir. Ibu Khofifah juga punya integritas kuat sebagai tokoh NU, pasti bisa melewati ini."
Sebelumnya, Khofifah meminta jadwal ulang pemeriksaan KPK terkait kasus dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Jatim 2019-2022.
"Saksi minta penjadwalan ulang untuk pekan depan," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo pada Sabtu, 21 Juni 2025.
Mantan Ketua DPRD Jatim, Kusnadi, mengaku Khofifah pasti tahu soal dana hibah ini. "Dia yang mengeluarkan, masa tidak tahu?" katanya.
Halaman Selanjutnya