Dianggap Pro-Israel, Miss Papua Merince Kogoya Didiskualifikasi dari Miss Indonesia 2025

Minggu, 29 Juni 2025 – 00:36 WIB

Jakarta, VIVA – Finalis Miss Indonesia 2025, Merince Kogoya, dikabarkan dipulangkan dari karantina setelah videonya yang dianggap pro-Israel viral. Perempuan asal Papua Pegunungan ini disebut dicoret dari kompetisi tersebut baru-baru ini.

Baca Juga:
Israel Bilang Pemimpin Iran Khamenei Jadi Incaran Selama Perang 12 Hari

Kabar kepulangan wanita asal Jayapura itu ramai di media sosial. Salah satunya diunggah di akun Instagram @sobat_pageant. Gimana ceritanya? Scroll lagi buat tau lebih detail!

"Miss Papua Pegunungan, Merince Kogoya, dikabarkan udah dipulangkan semalam dan enggak lanjut lagi di kompetisi Miss Indonesia 2025," tulis akun itu di caption, dikutip Minggu (29/6/2025).

Baca Juga:
RI dan Malaysia Dorong Penyelesaian Damai Konflik Iran-Israel

Menurut unggahan itu, Merince dipulangkan karena diduga mendukung Zionis Israel. Sebelumnya, sempat beredar video dia mengibarkan bendera Israel di Papua.

"Ini akibat postingan medsosnya yg dukung pro-Israel sama ada dokumentasi dia kibarin bendera Israel di Papua," lanjut akun tersebut.

Baca Juga:
Menteri Keamanan Israel Izinkan Pemukim Ilegal Menyanyi dan Menari di Masjid Al-Aqsa

Aksi Merince kibarin bendera Israel bikin debat di kalangan pageant lovers.

"Ini langsung bikin ribut di antara fans MI. Total ada 37 finalis yg masih ikut kompetisi," tulisnya.

Netizen banyak kasih tanggapan. Banyak yg bersyukur karena yayasan MI tegas sama pendukung genosida. Mereka setuju sama keputusan Merince dipulangkan.

"Makasih buat yayasan MI tegas sama yg dukung genosida," kata netizen.

"Aneh banget sih kibarin bendera Israel di Papua, sambil nari lagi, maksudnya apa? Biar Israel jajah Papua?" komentar lain.

"@kogoya_merry Ingat, orang Kristen di Gaza dibom Israel. Gereja tertua disana juga hancur. Kalo orang Israel tau kamu Kristen, bisa bahaya. Mereka benci Kristen karena dianggap agama pagan," tulis warganet.

MEMBACA  RI mengajukan Reog, kolintang, kebaya sebagai warisan budaya UNESCO

Halaman Selanjutnya