Menlu Indonesia Sebut 97 Warga yang Dievakuasi dari Iran Telah Tiba di Azerbaijan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan pada Sabtu bahwa 96 WNI dan pasangan Iran dari salah satu WNI, yang ikut dalam fase pertama evakuasi pemerintah dari Iran, telah tiba dengan selamat di Baku, Azerbaijan.

Mereka melakukan perjalanan selama 16 jam dari Iran untuk mencapai gerbang perbatasan, kemudian melanjutkan ke Baku, ibu kota dan kota terbesar Azerbaijan, ujarnya dalam konferensi pers virtual dari Istanbul, Turki.

“Alhamdulillah. Fase pertama misi evakuasi kami sejauh ini berjalan baik,” katanya, menambahkan bahwa tiga dari 96 evakuasi adalah staf Kedutaan Besar Indonesia.

Mengenai misi evakuasi, TNI sebelumnya membagikan informasi dari Kemenlu tentang WNI di Iran dan Israel.

Kemenlu mengungkapkan bahwa 115 dari 386 WNI di Iran dan 11 dari 192 di Israel siap dievakuasi akibat eskalasi konflik antara Teheran dan Tel Aviv. Evakuasi dari Iran berangkat ke Baku pada pukul 7 pagi waktu setempat, 20 Juni. Mereka akan menghabiskan dua malam di Baku sebelum terbang ke Jakarta pada Minggu, 22 Juni.

Sementara itu, WNI di Israel akan dievakuasi melalui udara via Amman, Yordania, menurut Jubir TNI Mayjen Kristomei Sianturi, merujuk informasi kemenlu.

Dalam keterangannya, Menlu Sugiono, yang sedang berada di Istanbul untuk KTT OKI, juga mengonfirmasi empat WNI berhasil dievakuasi dari Israel melalui Yordania.

Semua evakuasi dilaporkan dalam kondisi baik. Kemenlu tetap berkoordinasi dengan WNI lain di Israel yang bersiap evakuasi.

Konflik Iran-Israel memanas setelah Tel Aviv melancarkan serangan mendadak ke fasilitas nuklir dan militer Iran pada 13 Juni. Sebagai balasan, Teheran meluncurkan serangan ke target Israel pada Jumat malam waktu setempat.

IRNA mengutip perwira militer Iran, Jenderal Ahmad Vahidi, yang mengatakan serangan balasan—disebut Operasi Janji Sejati III—akan “berlanjut selama diperlukan.”

MEMBACA  EMP menemukan 126 miliar kaki kubik gas di Blok Bentu

*Penerjemah: Katrina, Rahmad Nasution
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*