The Fed Pertahankan Suku Bunga Tetap dan Proyeksikan Dua Pemotongan Suku Bunga pada 2025

Investor mendapat pertemuan Fed yang bisa ditebak lagi. Suku bunga tetap sama, yang sebenarnya udah hampir pasti sebelum keputusan Rabu kemarin. Federal Reserve tetap bilang ekonomi stabil, meskipun ketidakpastian di antara peserta semakin naik.

Investor dan pemimpin bisnis mungkin merasa ekonomi berada di ambang ketidakstabilan, tapi menurut ketua Fed Jerome Powell, datanya menunjukkan gambaran yang kuat—walaupun lebih suram dari sebelumnya. Apakah ini pertanda buruk? Itu pertanyaan pentingnya.

“Ketidakpastian tentang prospek ekonomi berkurang tapi masih tinggi,” kata pernyataan Fed setelah pertemuan.

Karena masalah pemotongan suku bunga udah hampir pasti, investor malah fokus ke “dot plot” dalam Summary of Economic Projections Fed. Mereka berharap ramalan triwulanan pejabat Fed tentang ekonomi AS—termasuk ekspektasi suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan—bakal kasih petunjuk tentang pandangan mereka. Fed biasanya hati-hati dalam outlook-nya, jadi investor berusaha menebak nasib ekonomi AS.

Proyeksi suku bunga rata-ratanya adalah dua kali pemotongan 0,25% di tahun 2025. Dot plot sebelumnya di Maret juga punya proyeksi yang sama. Salah satu perubahan besar adalah ekspektasi pertumbuhan GDP lebih rendah dan inflasi lebih tinggi sepanjang 2025. Waktu itu, ini perkembangan penting karena artinya pejabat Fed tidak hanya mempertimbangkan kemungkinan dua perubahan buruk itu, tapi juga mulai melihatnya sebagai hasil yang mungkin terjadi.

Tapi perlu diingat, dot plot bukan janji untuk motong suku bunga sebanyak itu—ini cuma kumpulan ramalan pejabat Fed di waktu tertentu. Yang lebih penting, ini juga tidak menunjukkan seberapa yakin masing-masing pejabat dengan ramalannya.

Tapi ini tetap ukuran penting untuk melihat arah kebijakan moneter bank sentral. Dengan sisa waktu cuma enam bulan di tahun ini, waktu untuk pemotongan suku bunga yang diharapkan (tapi tidak dijamin) semakin sempit. Untuk sekarang, kesepakatannya adalah akan ada satu atau dua kali pemotongan.

MEMBACA  Waspadai Gerakan Anarkis Saat Keputusan Sengketa Pemilu di MK Jatuh pada Hari Buruh

Buat Presiden Donald Trump, pemotongan suku bunga tidak bisa cepat-cepat terjadi. Kritikannya ke Powell udah jadi bagian rutin dari pertemuan FOMC. Menurut presiden, suku bunga harus turun karena inflasi tidak naik. Memang benar, tapi Fed masih ragu untuk motong suku bunga karena belum yakin apakah inflasi akan melonjak lagi akibat tarif Trump.

Sejauh ini, pemerintahan Trump udah bikin kemajuan dalam perjanjian dagang yang dijanjikan—yang diyakini investor bakal menenangkan pasar. AS bilang udah tandatangan perjanjian awal dengan Inggris dan bikin kerangka kesepakatan dengan Cina setelah dua pertemuan. Meskipun ini tanda awal yang bagus bahwa AS mungkin kembali ke peran sebelumnya di ekonomi global, dua kesepakatan ini jauh dari puluhan yang dijanjikan Gedung Putih. Hasilnya, ketidakpastian masih ada.

Di waktu yang sama, konflik geopolitik juga bisa ganggu pasar—khususnya aksi militer antara Israel dan Iran. Konflik yang meluas di Timur Tengah cuma memperburuk ketegangan di daerah yang udah volatile. Pengiriman lewat Laut Merah, pasar minyak, dan keterlibatan militer AS sekarang masih jadi tanda tanya. Jawaban potensialnya beragam dan signifikan—kabar buruk buat yang pengin kejelasan.