Oleh Ernest Scheyder
(Reuters) – Critical Metals Corp dapat surat minat dari Bank Ekspor-Impor AS (EXIM) untuk pinjaman sampai $120 juta buat danai tambang rare earth Tanbreez di Greenland. Ini bakal jdi investasi luar negeri pertama pemerintahan Trump di proyek tambang.
Pinjaman ini, kalo disetujui, bakal tingkatkan akses AS ke mineral yang makin penting di perdagangan global dan kurangi ketergantungan pada China. Ini terjadi setelah Presiden Donald Trump tahun ini ngomong soal beli wilayah pulau Denmark, tapi ditolak berkali-kali.
Dalam surat tanggal 12 Juni yang dilihat Reuters, Critical Metals di New York udah penuhi syarat awal buat ajukan pinjaman $120 juta dari EXIM. Kalo disetujui, waktu pembayaran bakal 15 tahun, lebih lama dari pinjaman swasta.
Proyek ini harus punya modal cukup dari investor strategis buat dapet pinjaman, kata surat itu.
EXIM, yang jadi agen kredit ekspor pemerintah AS, bilang Critical Metals layak dapet program pinjaman buat perusahaan yang bersaing sama China.
Proyek Tanbreez diperkirakan butuh $290 juta dan dana EXIM bakal dipake buat kerja teknis dan mulai produksi di 2026. Saat beroperasi penuh, tambang ini bisa hasilkan 85.000 ton per tahun konsentrat rare earth dan dua logam minor.
"Paket pendanaan ini bakal bawa nilai besar buat proyek kami dan pemangku kepentingan," kata Tony Sage, CEO perusahaan.
Perwakilan EXIM belum bisa kasih komentar.
Ini langkah terbaru dari Washington yang dukung sektor tambang Greenland. Reuters laporkan di Januari bahwa pemerintahan Joe Biden sukses lobi Tanbreez Mining supaya gak dijual ke developer China tapi ke Critical Metals.
Pejabat Biden ke Nuuk November lalu buat tarik investasi swasta. Trump kirim Wakil Presiden JD Vance ke pulau itu di Maret.
Sektor tambang pulau ini berkembang lambat karena minat investor terbatas, tantangan birokrasi, dan isu lingkungan. Saat ini, cuma dua tambang kecil yang beroperasi.
Rare earth punya sifat magnet kuat yang penting buat industri high-tech, dari mobil listrik sampe sistem misil. Persaingan ketat muncul karena negara Barat coba kurangi ketergantungan pada China yang kuasai ekstraksi dan pengolahan.
Cerita Berlanjut
Beijing pasang batas ekspor rare earth April lalu sebagai bagian perselisihan dagang sama Trump. Dua negara ini baru capai gencatan senjata, tapi kontrol Beijing bikin Barat cari sumber baru.
Meski ada pinjaman, Critical Metals masih harus bangun fasilitas pengolahan atau cari tempat yang punya kapasitas lebih. Perusahaan bilang tujuannya olah bahan di AS, dan pinjaman EXIM bakal bantu wujudkan itu.
Tahun lalu, Critical Metals ajukan pendanaan buat fasilitas pengolahan ke Departemen Pertahanan AS, tapi prosesnya mandek sebelum Trump jadi presiden Januari lalu.
Untuk syarat pendanaan tambahan, Critical Metals pertimbangkan perjanjian offtake, royalti, dan dana dari lembaga pemerintah AS lain.
Awal tahun ini, perusahaan bilang udah bicara soal pasokan dengan kontraktor pertahanan Lockheed Martin dan lainnya.
Investor terbesar ke-10 Critical Metals adalah Cantor Fitzgerald, yang dulu dipimpin Howard Lutnick sebelum dia jadi menteri perdagangan AS di kabinet Trump. Sage bilang dia gak pernah ketemu atau bicara sama Lutnick, tapi investasi Cantor bagus buat perusahaannya.
Tahun lalu, EXIM kasih surat minat ke Perpetua Resources buat pinjaman $1,8 miliar buat tambang antimon dan emas di Idaho.
(Laporan oleh Ernest Scheyder; disunting oleh Veronica Brown dan Chizu Nomiyama)