Pemerintah Indonesia Cabut Pembatasan Impor Sapi untuk Tingkatkan Pasokan Daging dan Susu

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia telah menghapus pembatasan kuota impor sapi hidup untuk menjamin ketersediaan pasokan daging dan susu serta memperkuat ketahanan pangan nasional.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan kebijakan ini saat peringatan Hari Susu Nusantara 2025 di Jakarta pada Minggu.

Dia mengatakan bahwa importir sekarang diperbolehkan membawa sapi hidup tanpa batas kuota untuk berbagai tujuan, termasuk mendukung industri peternakan dan memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Dengan menghilangkan pembatasan, Hasan menambahkan, pemerintah bertujuan memberi kesempatan bagi industri pengolahan susu nasional untuk meningkatkan volume produksi, memperbaiki kualitas produk, dan memperkuat ketahanan rantai pasok.

Namun, dia tidak memberikan detail teknis tentang kebijakan baru tersebut.

Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebelumnya menyatakan bahwa Indonesia berencana mengimpor 2 juta sapi hidup dalam lima tahun ke depan, termasuk 1,2 juta sapi perah. Tahun ini saja, targetnya adalah 250.000 ekor.

Dia menekankan bahwa impor ini akan diperlakukan sebagai investasi dan tidak akan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Pemerintah mendorong pengusaha domestik, koperasi, perorangan, dan perusahaan asing untuk berinvestasi dalam pembibitan sapi di Indonesia, tambahnya.

Pada Maret lalu, 1.250 sapi perah yang diimpor dari Australia tiba di Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai bagian dari upaya memperkuat industri susu nasional melalui investasi.

Berita terkait: Indonesia memeriksa 2.449 sapi impor dari Australia

Berita terkait: Indonesia akan impor 200 ribu sapi perah untuk program makan gratis

Penerjemah: Muhammad Harianto, Resinta Sulistiyandari

Editor: Anton Santoso

Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Max sedang menindak pembagian password seperti Netflix, Hulu, dan Disney+