Menerima atau Menolak: Cara Tepat Menangani Permintaan LinkedIn dari Orang Tak Dikenal

Ini sering terjadi pada banyak orang. Permintaan LinkedIn koneksi baru muncul tanpa pesan atau alasan. Mungkin orang itu punya beberapa kenalan bersama, tapi mereka pada dasarnya orang asing.

Ada orang yang mau menerima semua permintaan. Tapi ada juga yang lebih hati-hati dan hanya ingin terhubung dengan orang yang mereka kenal. Pertanyaannya tetap: haruskah kamu terima atau tolak undangan LinkedIn dari orang tak dikenal?

Priya Rathod, ahli karir di platform Indeed, sering dapat undangan seperti ini. “Saya sendiri dapat banyak permintaan tanpa kenalan sama sekali. Saya bingung siapa orang ini dan kenapa mau terhubung,” katanya ke Fortune.

Para ahli bilang gak ada aturan pasti untuk menangani undangan ini. Pilihan tergantung preferensi pribadi: ada yang suka jaringan profesional terpilih, ada juga yang suka banyak koneksi. Mereka juga ingatkan, meski boleh kirim permintaan ke orang asing, ada aturan penting yang harus diperhatikan.

“Banyak orang benci dapat permintaan dari orang random karena rasanya aneh,” kata Gracie Saskersian dari Columbia Business School. “Tapi jaringan juga tentang terhubung dengan orang yang gak langsung kenal. Justru mereka sering bantu saat cari kerja.”

Terima atau tolak?

Ada dua pendapat soal terima undangan LinkedIn dari orang asing.

Pertama, terima semua. Ini sering dilakukan pekerja pemula yang ingin bangun jaringan. Mereka mungkin mau terima semua undangan supaya cepat capai 500 koneksi. Ada juga yang mau banyak koneksi biar postingan lebih banyak dilihat.

“Saya terima hampir semua,” kata Tim Toterhi, penasihat karir. Asal ada penjelasan singkat. Dia hindari profil tanpa foto atau kosong untuk hindari bot. Tapi selama ada maksud jelas, dia mau terima.

MEMBACA  Cara Menonton WWDC 2024

Arianny Mercedes, mantan manajer di American Express, bilang kita berhak tentukan jenis jaringan yang dibangun. Tapi kelemahan pendekatan “lebih banyak lebih baik” adalah timeline jadi berantakan. “Setiap terima koneksi baru, kita tambah suara di dunia digital,” katanya.

Pendapat kedua, undangan LinkedIn harus dipikir matang. Artinya, tolak atau abaikan permintaan dari orang asing.

“Ini soal relevansi, bukan penolakan,” kata Nirit Peled-Muntz dari HiBob. “Saya perlakukan orang seperti ingin diperlakukan. Bukan berarti terima semua, tapi tetap sopan.”

Michael Mandel, CEO CompStak, bahkan posting kriteria dia untuk tolak undangan. Orang yang bangga jumlah koneksi, sebut diri “pemikir visioner,” atau sering pakai emoji roket, langsung ditolak. Dia bahkan pengen punya “AI yang otomatis tolak undangan” berdasarkan kriteria itu.

Cara benar kirim undangan buta

Menghubungi orang asing di LinkedIn itu boleh, kata ahli karir, asal dilakukan dengan benar.

“Kirim permintaan koneksi itu seperti datangi orang di acara jaringan,” kata Rathod. “Boleh saja, tapi ada hal penting yang harus diingat.”

Yang utama, sertakan pesan singkat dan jelas. Ahli karir bilang ini faktor utama mereka mau terima permintaan atau tidak.

Data internal LinkedIn menunjukkan orang lebih mungkin terima koneksi jika ada interaksi dengan konten mereka. Sekitar 20% pengguna bilang kenalan bersama adalah faktor penting.

Andrew McCaskill, ahli karir LinkedIn dengan 30.000+ pengikut, bilang dia dapat 10 permintaan koneksi per hari. Dia cuma terima dari orang yang udah ikuti karyanya atau ada interaksi sebelumnya. Mereka juga harus jelaskan alasan menghubungi.

“Kalau lihat deretan permintaan, saya lihat pesannya dulu. Pesan menunjukkan kamu gak cuma mau koneksi, tapi juga ingin berinteraksi,” katanya.

MEMBACA  Jalan Panjang Anthropic dan Tantangan Raksasa Senilai $183 Miliar ke Depan

Kebanyakan profesional gak punya waktu untuk mikir panjang. Kalau terlalu ribet, seringnya permintaan dibiarkan begitu saja. “Begitu masuk antrian, mungkin gak akan dibuka lagi.”

Saat menulis pesan untuk permintaan koneksi, jangan terlalu panjang. Cukup satu atau dua kalimat yang jelaskan alasan menghubungi.

“Mulai dari industri sama, tujuan serupa, atau apresiasi terhadap kerja mereka bisa bikin permintaan lebih mungkin diterima,” kata Rathod.

Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com