Risiko dari Aksi Investor Ritel Masuk ke Kredit Privat yang Disinggung oleh Moody’s

(Reuters) – Pertumbuhan cepat investor ritel yang menanam uang di pasar swasta bisa menimbulkan risiko likuiditas dan kualitas aset, peringat Moody’s Ratings pada Selasa, menekankan kerentanan potensial di sektor kredit privat.

Antusiasme untuk menarik investor “Main Street” mengubah dunia kredit privat yang biasanya didominasi institusi. Manajer aset sekarang meluncurkan dana baru yang disesuaikan dengan permintaan ritel.

Tapi perubahan ini juga menimbulkan kekhawatiran soal transparansi, likuiditas, dan standar underwriting, karena perusahaan berlomba menempatkan modal di tengah terbatasnya aset berkualitas tinggi.

Pasar swasta makin penting karena jumlah perusahaan yang go publik menurun dan banyak yang memilih delist, kata Moody’s. Dengan investor institusi menghadapi kendala kapasitas, manajer aset semakin beralih ke modal ritel untuk pertumbuhan.

“Di bawah pemerintahan AS saat ini, pendekatan regulasi terhadap pasar swasta berubah. Prioritas bergeser dari persyaratan transparansi ke fokus lebih besar pada percepatan pembentukan modal,” tulis lembaga rating itu dalam laporan.

Untuk memenuhi harapan investor ritel soal akses cepat ke uang tunai, manajer aset meluncurkan produk dengan jendela likuiditas berkala. Tapi di pasar yang fluktuatif, permintaan penarikan mendadak bisa membebani dana ini dan menciptakan ketidaksesuaian antara likuiditas tersedia dengan ekspektasi investor.

Moody’s juga memperingatkan bahwa persaingan untuk aset berkualitas tinggi makin ketat. Beberapa manajer aset mungkin mengambil risiko lebih besar dengan berinvestasi di aset kualitas rendah demi memenuhi permintaan yang melonjak.

(Laporan oleh Prakhar Srivastava di Bengaluru; Disunting oleh Maju Samuel)

MEMBACA  Mengapa Citi Menilai NVIDIA (NVDA) Hadapi Tekanan Meningkat dari Broadcom dan Google