Jumat, 6 Juni 2025 – 17:40 WIB
Jakarta, VIVA – Perselisihan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Elon Musk semakin memanas. Hal ini juga membuat saham perusahaan mobil listrik Tesla milik Elon Musk langsung turun drastis.
Baca Juga:
China Kecam Trump Larang Mahasiswa Asing Masuk Harvard: AS Hanya Akan Rusak Citra Kredibilitasnya
Hubungan mereka memburuk setelah Elon Musk memutuskan keluar dari pemerintahan. Bos media sosial X itu pada 29 Mei 2025 mengundurkan diri dari jabatan Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (Department of Government Efficiency/DOGE).
Keduanya kemudian terlibat perang kata-kata di media sosial. Elon Musk mulai membagikan komentar lama Trump dan anggota parlemen Partai Republik yang mengkritik pengeluaran pemerintah AS dan defisit anggaran.
Baca Juga:
Trump Teken Larangan Perjalanan untuk 12 Negara Ini
Musk juga mengatakan Partai Republik tidak akan menang pemilu 2024 tanpanya, dan menyebut Trump tidak tahu terima kasih. Trump membalas dengan mengancam menghentikan kontrak pemerintah dengan perusahaan Elon Musk.
Baca Juga:
Bukan Cuma Pembeli, Maling pun Enggan Melirik Mobil Listrik Tesla
Dilansir CNBC Internasional, situasi ini membuat saham Tesla turun 14% pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025. Nilai pasar Tesla anjlok hingga USD 152 miliar (Rp2,4 kuadriliun), pukulan terberat bagi kapitalisasinya.
Kini nilainya di bawah USD 1 triliun dan ditutup di angka USD 916 miliar (Rp14,8 kuadriliun). Selain isu politik, Tesla juga menghadapi tren penjualan menurun di berbagai negara.
Firma riset New AutoMotive melaporkan, pendaftaran Tesla di Inggris bulan lalu turun 45% menjadi 1.758 unit. Tren serupa terjadi di Eropa, dengan penjualan merosot di Prancis, Swedia, Jerman, Denmark, dan Spanyol.
IHSG Ditutup Naik 0,63 Persen Jelang Libur Panjang, Simak 5 Saham Cetak Lonjakan Pesat
IHSG menguat 0,63% atau 44,39 poin pada penutupan perdagangan Kamis, 5 Juni 2025, mengakhiri di level 7.113,42 jelang libur panjang.
VIVA.co.id
5 Juni 2025