Bessent Menyatakan China Memiliki ‘Pilihan’ untuk Menjadi Mitra yang Andal atau Tidak

Menteri Keuangan Scott Bessent bilang Beijing punya pilihan untuk jadi mitra yang bisa diandalkan atau nggak sama dunia, dia ulangin bahwa China perlu beralih ke ekonomi berbasis konsumsi biar ketimpangan global berkurang.

“Mereka mau jadi mitra yang bisa dipercaya atau nggak,” kata Bessent lewat video ke Konferensi Kepemimpinan American Swiss Foundation di Zurich hari Selasa.

“Mereka lagi ada masalah besar di properti — aku nggak mau bilang krisis — tapi properti kebanyakan bangun. Cara untuk stabilin ekonomi mereka bukan dengan ekspor deflasi dan barang berlebih ke luar negeri,” jelasnya. “Solusinya pakai stimulus fiskal dan berhenti produksi berlebihan, lalu fokus ke ekonomi konsumen.”

Bessent nggak komentar soal kemungkinan telepon antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping, yang katanya lagi direncanain sama pejabat Gedung Putih.

Dua ekonomi terbesar dunia saling tuding melanggar kesepakatan yang diumumin tiga minggu lalu di Geneva, buat tunda tarif balasan sampai pertengahan Agustus biar ada waktu negosiasi.

Trump “pengen AS jadi lebih banyak produksi barang,” kata Bessent. AS mencoba tetap jadi tujuan investasi asing dan lokal lewat potongan pajak, penyeimbangan perdagangan, dan deregulasi. Dia nambahin kalau manufaktur presisi adalah salah satu tujuan pemerintahan Trump.

Bessent juga ngeliat potensi kerja sama Swiss dan AS di bidang AI dan jasa keuangan. Dia bilang pejabat AS akan terus bekerja sama dengan Swiss buat peraturan keuangan global yang lebih sederhana, modernisasi syarat modal, dan bahas isu makroekonomi penting.

Perpanjangan 9 Juli

Swiss termasuk negara yang lagi nego perjanjian dagang bilateral sama AS buat hindari kenaikan tarif balasan Trump dari 10% ke level lebih tinggi (31% untuk Swiss) yang ditetapkan tanggal 2 April, kalau masa tenggang 90 hari berakhir tanggal 9 Juli.

MEMBACA  Prestasi Andi Jerni, Atlet Karate yang Menginspirasi dan Mendukung Anies Baswedan

Pejabat dagang Swiss Helene Budliger bilang AS udah jamin tarif bakal tetep 10%, nggak naik ke 31%, meski nego molor lewat 9 Juli.

Swiss udah dibilang “beberapa kali” sama Bessent dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer bahwa waktu bakal diperpanjang, “selama negosiasi berjalan serius — yang emang cara Swiss negosiasi,” katanya ke Bloomberg TV.

Presiden Swiss Karin Keller-Sutter sebelumnya bilang “jelas” deadline bakal diundur selama negosiasi lanjut, tapi AS belum konfirmasi. Pemerintah Swiss minggu lalu setujui mandat negosiasi yang tawarin kompromi potong tarif untuk produk pertanian yang nggak banyak diproduksi Swiss.

Budliger nambahin kedua pihak udah mulai “diskusi detail soal kemungkinan kesepakatan ala Inggris antara AS dan Swiss.” Ada “ide yang cukup konkret” di meja, katanya.

Dia juga bilang Swiss sedang kena dampak kelebihan produksi baja global, sama kayak AS.

Cerita ini awalnya muncul di Fortune.com