Bentrokan di Dekat JSI Tewaskan Korban, Polisi Tangkap 8 Siswa

Rabu, 28 Mei 2025 – 02:00 WIB

Jakarta, VIVA — Tawuran antar kelompok remaja di dekat pintu selatan Jakarta International Stadium (JIS), Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara, menewaskan satu orang. AR (20) tewas mengenaskan akibat luka bacokan dalam kejadian yang terjadi Senin malam.

Baca Juga:
Hanya 19 Persen Anak dan Remaja Indonesia yang Aktif Secara Fisik, Apa Dampaknya?

Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Tommy Brian Hutomo, menyatakan bahwa polisi bergerak cepat setelah mendapat laporan. Kurang dari 6 jam, delapan orang yang diduga terlibat berhasil diamankan.

"Kami sudah menangkap delapan pelajar yang dicurigai terlibat. Kami masih menyelidiki peran masing-masing dan mencari pelaku lain," kata AKP Tommy dalam konferensi pers di Mapolsek Tanjung Priok, Selasa 27 Mei 2025.

Baca Juga:
Remaja Mulai Terpapar, Ahli Ingatkan Peran Semua Pihak Lawan Radikalisme Online

Beberapa barang bukti disita, termasuk senjata tajam dan satu sepeda motor yang dipakai saat kejadian. Menurut saksi, sekelompok remaja datang dengan 5 motor dan menyerang tiga orang secara mendadak.

"Satu korban meninggal karena luka di kepala, dua lainya luka ringan dan satu berhasil kabur. Motor korban sempat jatuh ke parit karena panik," jelas Tommy.

AR, korban tewas, adalah lulusan SMP yang belum bekerja. Identitas dua korban lain belum diumumkan karena masih dalam proses pendataan.

Penyidik menduga pelaku berasal dari kelompok pelajar dan alumni SMP yang punya sejarah konflik. Motifnya masih diselidiki, apakah tawuran ini direncanakan atau spontan.

"Kami menunggu hasil visum dan memeriksa pelaku. Kami juga menelusuri kemungkinan ada pihak yang mengorganisir aksi ini, termasuk aktivitas online yang memicu tawuran," tambah Tommy.

MEMBACA  Koleksi Zikir dan Doa yang Menenangkan Hati

Baca Juga:
Pesta Gay di Hotel Bintang 4 Setiabudi Jaksel Digerebek Polisi, 9 Orang Ditangkap

Halaman Selanjutnya
Penyidik masih mendalami motif tawuran ini. Diduga pelaku berasal dari kelompok pelajar dan alumni SMP yang sebelumnya sudah bermasalah.