JAKARTA (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Lestari Moerdijat, menyoroti perlunya memberikan akses pendidikan yang sama kepada semua untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan bagi semua.
“Pendidikan yang merata bagi semua orang harus direalisasikan dengan segera mengatasi tantangan yang ada,” ujarnya dalam pernyataan tertulis dari MPR pada hari Selasa.
Ia menunjukkan bahwa beberapa isu, termasuk akses pendidikan yang tidak merata di antara penduduk perkotaan dan pedesaan akibat masalah yang belum terselesaikan, harus segera ditangani.
Isu akses yang tidak merata sekarang lebih banyak terdapat di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi dibandingkan dengan tingkatan sebelumnya, tambahnya.
Ia menekankan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2022, rasio partisipasi kasar (GER) sekolah menengah atas di daerah pedesaan berada pada 81,23 persen, dan di daerah perkotaan, mencapai 88,70 persen.
Sementara itu, GER di perguruan tinggi berada pada 23,05 persen di daerah pedesaan dan 37,13 persen di daerah perkotaan pada tahun 2022.
Ia berharap bahwa beasiswa yang saat ini tersedia akan diberikan dengan lebih merata dan tepat sasaran untuk mengurangi ketimpangan.
Moerdijat juga mengatakan bahwa penyebab ketimpangan, seperti masalah ekonomi, sosial, dan budaya, perlu diidentifikasi dan diselesaikan dengan segera.
Moerdijat menegaskan bahwa para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah harus memainkan peran aktif dalam upaya untuk mengatasi isu akses pendidikan yang tidak merata.
Dengan demikian, akses ke perguruan tinggi dapat menjadi lebih merata, sehingga meningkatkan potensi penciptaan sumber daya manusia dengan kualitas dan daya saing yang lebih tinggi,” katanya.
Berita terkait: Kementerian dorong sekolah untuk menjunjung gerakan Sekolah Sehat
Berita terkait: Pendidikan seksualitas dini dapat membantu mencegah kanker serviks: BKKBN
Penerjemah: Nadia Putri, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024