Polisi Federal Jerman sedang menyelidiki beberapa warga Afghanistan yang masuk ke negara itu dengan janji untuk diterima karena dugaan pemalsuan dokumen.
Penyelidikan awal telah diluncurkan dalam delapan kasus pemalsuan dokumen, kata otoritas pada Kamis malam. Menurut informasi yang diperoleh dari sumber keamanan, kasus-kasus tersebut terutama melibatkan dokumen palsu atau dipalsukan.
Sebuah pesawat yang disewa oleh pemerintah Jerman membawa 138 warga Afghanistan yang diberikan izin masuk ke Jerman mendarat di kota timur Leipzig pada Rabu malam.
Pesawat itu lepas landas dari ibu kota Pakistan, Islamabad.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa orang-orang yang terancam secara khusus dari Afghanistan yang tiba kemarin dari Pakistan telah menjalani pemeriksaan masuk dan penyelidikan awal telah dimulai,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Federal kepada tabloid Jerman Bild.
Kantor Luar Negeri: Tidak ada keraguan tentang identitas
“Semua orang di pesawat charter tersebut diperiksa dengan cermat,” kata juru bicara Kantor Luar Negeri di Berlin. “Tidak ada keraguan tentang identitas siapa pun, karena keamanan adalah prioritas utama dalam prosedur ini.”
Semua orang yang masuk ke Jerman telah dianiaya oleh Taliban.
Jerman menerima warga Afghanistan melalui beberapa program. Hingga sebentar sebelum Taliban Islamis merebut kekuasaan lagi pada Agustus 2021, Jerman memiliki tentara di negara itu sebagai bagian dari misi NATO.
Selain mantan staf lokal Angkatan Bersenjata Jerman dan lembaga Jerman lainnya serta kerabat mereka, warga Afghanistan yang takut akan penindasan oleh Taliban juga akan diterima. Hal ini mungkin terjadi karena mereka pernah bekerja sebagai pengacara atau jurnalis untuk hak asasi manusia di masa lalu. Sebuah pesawat yang membawa mantan staf lokal dari lembaga Jerman dari Afghanistan dan orang-orang yang rentan, seperti pengacara hak asasi manusia dan aktivis hak perempuan, yang dibawa dari Afghanistan, mendarat di Bandara Leipzig/Halle. Hendrik Schmidt/dpa”