Jumlah yang signifikan dari timah telah disimpan di gudang-gudang yang disetujui oleh London Metal Exchange (LME) oleh Citigroup untuk kesepakatan pembagian sewa dalam beberapa hari terakhir, kata tiga sumber yang akrab dengan masalah tersebut.
Kesepakatan sewa adalah perjanjian yang menguntungkan di mana gudang yang terdaftar di LME membagi biaya atau pendapatan sewa dengan perusahaan yang mengantarkan logam kepada mereka.
Tidak diketahui secara pasti berapa banyak timah yang diantarkan oleh Citi ke gudang-gudang LME. Namun data LME menunjukkan stok bahan baterai di Singapura melonjak 15% atau 27.250 ton metrik dalam empat hari hingga 18 Maret menjadi 206.350 ton.
Citi menolak untuk memberikan komentar.
Sebagian besar timah di gudang di Singapura, yang mencapai 90% dari total dalam jaringan LME di seluruh dunia, berada di bawah kesepakatan sewa, kata para sumber.
Perusahaan yang mengantarkan logam untuk kesepakatan sewa tidak harus mempertahankan kepemilikan atas logam tersebut, tetapi mereka mendapatkan bagian dari sewa, yang dibayar oleh pemilik baru, selama logam tersebut tetap berada di gudang tersebut.
Sewa untuk logam berwarrant LME, dokumen judul yang memberikan kepemilikan, jauh lebih tinggi daripada logam di gudang yang tidak berwarrant.
Sewa harian gudang LME untuk timah di Singapura adalah 51 sen AS per ton, yang untuk 27.250 ton akan mencapai hampir $14.000 per hari.
Kesepakatan ini memungkinkan karena perusahaan dapat membeli kontrak timah yang lebih murah dan menjual kontrak dengan harga lebih tinggi di masa kedepan.
Secara khusus, diskon untuk kontrak tunai terhadap kontrak timah tiga bulan naik di atas $40 per ton pada bulan Februari.
Salah satu alasan untuk diskon ini adalah surplus, yang diperkirakan oleh analis Macquarie mencapai 76.000 ton tahun ini, naik dari 55.000 ton pada 2024.
(Pelaporan oleh Pratima Desai; pengeditan oleh Kirsten Donovan)