Rencana Kementerian untuk membangun tanggul di Sungai Bekasi untuk mengurangi banjir

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum berencana membangun tanggul di Sungai Bekasi di Jawa Barat sebagai langkah mitigasi banjir.

“Kami masih memiliki beberapa pekerjaan terkait pengendalian banjir, termasuk ketersediaan lahan untuk tanggul,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, pada hari Senin.

Terkait hal ini, kementerian akan berkoordinasi dengan pihak berwenang, mulai dari pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan pemerintah provinsi, hingga Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).

“Mudah-mudahan, pada bulan April (2025), kita dapat menentukan lokasi dan pada akhir Mei, kita dapat melakukan pengadaan lahan. Pada bulan Juni, kita mencari tindak lanjut terkait pembangunan tanggul di Sungai Bekasi, yang masih tersisa 19,4 kilometer,” kata Kusumastuti.

Ia menambahkan bahwa pembangunan tanggul Sungai Bekasi akan terdiri dari tujuh tahap dengan total anggaran sebesar Rp3,6 triliun (US$213 juta).

Pada kesempatan yang sama, Menteri ATR Nusron Wahid mengkonfirmasi bahwa infrastruktur mitigasi banjir memerlukan penentuan lahan dan pengadaan lahan.

“Berdasarkan rapat, kami berkomitmen untuk memulai pembangunan tanggul pada bulan Juni, termasuk normalisasi sungai, tanggul, dan batas sungai, serta danau, irigasi, dan bendungan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen untuk melakukan upaya untuk mencegah banjir terulang.

Menurut Mulyadi, ada tiga masalah yang bertanggung jawab atas banjir di Jawa Barat.

Pertama, di daerah hulu, fungsi daerah resapan air yang terdiri dari daerah pegunungan, hutan, dan area perkebunan telah berubah. Mereka telah diubah menjadi area pemukiman elit dan area pariwisata, yang mengakibatkan tergerusnya daerah resapan air.

Kedua, terjadi perubahan di tepi sungai yang mengalami penyempitan dan penelan. Daerah pemukiman juga telah dikembangkan di cekungan sungai.

Ketiga, di daerah hilir, banyak sawah dan area rawa telah diubah menjadi area pemukiman. Hal ini menyebabkan banjir yang terjadi pada awal Maret, dengan ketinggian air mencapai 2,5 meter.

MEMBACA  Sub.club hadir untuk membantu fediverse menghasilkan uang

Berita terkait: Kementerian Kehutanan menutup 29 bangunan ilegal di hulu DAS Bekasi

Berita terkait: BNPB menggunakan modifikasi cuaca, penyedotan air untuk penanganan banjir

Penerjemah: Aji Cakti, Resinta Sulistiyandari
Editor: Arie Novarina
Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar