Jakarta, VIVA – Bekerja merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Namun, tekanan yang tinggi di tempat kerja bisa menimbulkan stres yang berdampak buruk bagi kesehatan. Bahkan, dalam beberapa kasus, stres saat bekerja bisa berujung pada kematian.
Hal ini diungkap oleh Dokter Tirta dalam sebuah podcast bersama komika Raditya Dika. Ia menjelaskan bagaimana stres kerja dapat berpengaruh pada tubuh dan menjadi penyebab berbagai penyakit serius.
Stres Kerja dan Dampaknya pada Kesehatan
Menurut Dokter Tirta, stres terbesar yang dialami manusia dalam sehari adalah stres akibat pekerjaan. Hal ini tidak hanya melibatkan tekanan mental, tetapi juga berdampak pada kondisi fisik seseorang. Misalnya, meskipun seseorang bekerja di dalam ruangan dengan pendingin udara (AC), tubuhnya tetap mengalami dehidrasi karena keringat menguap lebih cepat akibat suhu dingin.
“Stres yang terbesar dalam 1×24 jam itu itu adalah stres saat bekerja, stres psikologis. Itu rata-rata karena pressure yang berat, jadi kerja itu kan bukan berarti kita kena AC, itu kan tetap dehidrasi, kebetulan keringetnya menguap kena AC,” jelasnya yang dikutip pada Senin, 10 Maret 2025.
Selain itu, pola makan yang buruk dan tekanan kerja yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah. Plak ini bisa menyumbat aliran darah dan meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya.
“Terus kedua kita intake makan, stressful berat tekanan. Kita kan nggak tau pembuluh darah kita ada plak atau tidak. Pembuluh darah itu yang paling sering, pembuluh darah kita yang dicek itu untuk mengecek pembuluh darah kita tuh ada sumbatan atau nggak karena menyebabkan kematian rata-rata itu,” katanya menjelaskan.
Penyumbatan Pembuluh Darah dan Risiko Kematian
Pembuluh darah manusia terdiri dari arteri dan vena yang panjangnya bisa mencapai beberapa kilometer jika direntangkan. Penyumbatan bisa terjadi di bagian mana saja, termasuk di jari tangan atau kaki. Namun, jika plak yang menyumbat tiba-tiba lepas dan terbawa aliran darah hingga ke jantung atau otak, dampaknya bisa fatal. Penyumbatan di arteri koroner, misalnya, dapat menyebabkan serangan jantung mendadak, sementara penyumbatan di otak bisa mengakibatkan stroke.
“Jika terjadi penyumbatan di pembuluh darah jantung, kondisi ini dapat memicu serangan jantung atau infark miokard. Sementara itu, jika penyumbatan terjadi di otak, bisa menyebabkan stroke,” ujar Dokter Tirta.
Selain itu, penyumbatan di pembuluh darah kaki dapat menyebabkan Peripheral Arterial Disease (PAD) atau sumbatan arteri di daerah kaki. Ini bisa menghambat aliran darah ke kaki, menyebabkan nyeri hebat, bahkan dalam kondisi parah bisa berujung pada amputasi.
“Kalau nutup di otak, stroke. Nutup di paha dia nanti jadi PAD (sumbatan arteri di daerah kaki),” tandasnya.
Stres kerja bukan hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga bisa berakibat fatal pada kesehatan fisik. Risiko serangan jantung, stroke, hingga gangguan sirkulasi darah bisa meningkat akibat tekanan yang berlebihan. Oleh karena itu, penting bagi setiap pekerja untuk memahami tanda-tanda stres dan mengambil langkah-langkah pencegahan agar tetap sehat dan produktif. Jangan sampai pekerjaan yang kita jalani demi kehidupan yang lebih baik justru membahayakan nyawa kita sendiri.
Halaman Selanjutnya
Source : Pixabay