Minggu, 9 Maret 2025 – 11:25 WIB
Banjarbaru, VIVA – Jika biasanya gerobak kopi keliling menggunakan sepeda atau motor. UMKM milik anak muda asal Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan ini menghadirkan pengalaman ngopi berbeda yakni, ngopi di balik bajaj yang telah dimodifikasi menjadi coffee bar berjalan.
Baca Juga :
Coffee bar yang bernama ‘Kopi Feeling’ ini, sengaja dihadirkan untuk memberikan suasana baru bagi pencinta kopi, terutama di waktu setelah berbuka puasa.
“Konsep bajaj kita siapkan untuk bulan puasa ini dan kita buka khusus di sini, Landasan Ulin,” ujar Ridhani, salah satu barista Kopi Feeling, Sabtu 8 Maret 2025. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Baca Juga :
Dari balik bajaj yang dijadikan coffee station, berbagai menu kopi dan non-kopi diracik untuk dinikmati pelanggan karena minuman berbasis kopi mungkin tidak selalu menjadi pilihan utama saat berbuka.
“Di Ramadhan ini kita juga menyediakan menu non-coffee, yakni Passion Feels dan Summer Feels, sejenis moktail,” sambung Ridhani.
Setiap harinya, Kopi Feeling mulai beroperasi sejak pukul 16.00 WITA hingga tengah malam, terutama saat akhir pekan. Keramaian biasanya meningkat setelah shalat Tarawih, saat orang-orang mencari tempat bersantai.
Hafizh, owner Kopi Feeling, menjelaskan bahwa kehadiran bajaj ini juga bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di daerah Kota Banjarbaru khususnya di Landasan Ulin.
“Karena tujuannya memang buat memenuhi permintaan konsumen daerah Ulin, jadi kami sediakan armada khusus tersebut, start di bulan Ramadan hingga seterusnya,” ungkapnya.
Meski demikian, Ramadan tahun ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha street coffee di Banjarbaru. Hafizh mengakui adanya penurunan penjualan yang cukup signifikan dibanding hari biasa.
“Tentu menurun, yang sebelumnya kami sehari bisa 2000-an cup terjual, di bulan puasa bisa drop sampai 50 persen. Mungkin karena orang-orang kalau berbuka nggak pakai kopi sih, dan banyak jenis minuman lain yang lebih menarik buat berbuka dibanding minum kopi,” jelasnya.
UMKM bertema coffee bar dengan menggunakan bajaj yang hadir di Kota Banjarbaru – Foto Dok Faidur
Untuk menyiasati kondisi ini, ia menyesuaikan jam operasional dengan tetap buka hingga larut malam dan menargetkan pelanggan yang mencari minuman setelah Tarawih.
Selain itu, Hafizh juga menghadirkan inovasi lain seperti menu kopi botolan yang bisa dinikmati di rumah atau saat sahur, serta rencana layanan delivery service door to door di pekan ketiga dan keempat Ramadan.
Salah satu pelanggan, Lady, membagikan pengalamannya membeli kopi di Kopi Feeling untuk pertama kali.
“Baru pertama kali beli Kopi Feeling ini, packaging-nya bagus, beda dari kopi-kopi yang lain,” katanya.
Baginya, kopi tetap menjadi teman setia saat bekerja atau kuliah malam, termasuk selama bulan puasa. Selain itu, harga yang terjangkau menjadi nilai tambah.
“Memang biasa ngopi, puasa tetap ngopi setelah buka puasa. Kadang buat nemenin kerja, kadang pas juga ada kelas malam. Dan kalau soal harga worth it, nggak nguras kantong, tadi beli harga yang Rp15 ribu sama Rp13 ribu,” sambungnya.
Dengan konsep unik dan suasana yang santai, Kopi Feeling menawarkan pengalaman nongkrong yang berbeda. Jika berada di Banjarbaru, tempat ini bisa jadi salah satu pilihan menarik untuk menikmati malam Ramadhan.
Halaman Selanjutnya
Hafizh, owner Kopi Feeling, menjelaskan bahwa kehadiran bajaj ini juga bertujuan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan di daerah Kota Banjarbaru khususnya di Landasan Ulin.