Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan memastikan bahwa harga-harga makanan akan tetap terkendali selama bulan suci Ramadan dan Idul Fitri. Menurut rilis resmi yang diterima di sini pada Jumat, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan akan memantau harga-harga makanan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan batas harga eceran yang ditetapkan.
Gunawan mencatat bahwa pemerintah telah menetapkan batas harga untuk beberapa komoditas makanan, termasuk produk minyak masak murah Minyakita, yang batas harga ecerannya adalah Rp15.700 per liter. Namun, minyak masak masih dijual di atas batas harga, mencapai Rp17.500.
Beliau menjelaskan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, orang akan kesulitan membeli makanan selama Ramadan dan Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada bulan Maret.
Untuk itu, pemerintah memperingatkan para pengusaha untuk tetap patuh dalam menetapkan harga makanan selama periode Idul Fitri mendatang.
“Kami tidak mentolerir para pengusaha yang melanggarnya dan dapat merugikan masyarakat,” tegasnya.
Selain meningkatkan pengawasan, beliau mengajak masyarakat untuk melaporkan ke pemerintah jika mereka menemukan harga makanan di atas batas harga eceran dan penimbunan makanan.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan para menterinya untuk menurunkan harga-harga komoditas pokok dan barang lainnya menjelang Ramadan.
Selama makan siang dengan beberapa menteri di Kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (21 Februari), Prabowo menekankan bahwa harga-harga barang pokok harus lebih rendah daripada saat Ramadan tahun lalu dan bahwa beberapa produk juga harus lebih murah daripada di Malaysia.
Berita terkait: Prabowo memerintahkan menteri untuk memotong harga barang pokok sebelum Ramadan
Berita terkait: BPOM Indonesia meningkatkan pemeriksaan keamanan pangan menjelang Ramadan
Penerjemah: Walda Marison, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025