Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) telah menyetujui permintaan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menerima hibah dua kapal patroli dari Jepang.
“Komisi I menyetujui penerimaan hibah kapal patroli dari Official Security Assistance (OSA) Jepang,” kata Ketua Komisi I Utut Adianto dalam rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto di sini pada hari Selasa.
Menteri Sjamsoeddin menjelaskan alasan untuk mendapatkan dua kapal patroli dari Jepang.
Pertama, kapal-kapal tersebut penting untuk menjaga delapan titik penting atau tempat sempit di wilayah Indonesia.
“Ini sangat penting untuk diketahui karena seperti rumah, jika pintunya tidak dijaga, pencuri bisa masuk,” katanya.
Kedua, penyediaan sistem senjata utama sesuai dengan kebutuhan Indonesia akan kapal patroli berukuran 18 meter panjang dan 5 meter lebar, dengan kecepatan 40 knot serta kapasitas dua awak dan 14 penumpang.
“Sebenarnya, ini adalah spesifikasi yang kami terima dengan senang hati sebagai hibah dari pemerintah Jepang,” informasi Sjamsoeddin.
Dalam menerima dua kapal patroli tersebut, menurutnya, Indonesia mengacu pada aspek strategis, politik, teknis, dan efisiensi.
Pada kesempatan yang sama, Jenderal Subiyanto mengatakan bahwa dua kapal patroli tersebut dapat memenuhi kebutuhan patroli yang lebih efektif dan efisien di wilayah pesisir dan perairan territorial Indonesia.
Kapal patroli diharapkan dapat memperkuat pengawasan dan pengendalian keamanan maritim Indonesia, katanya.
Sementara itu, dari segi ekonomi, kapal-kapal tersebut dapat membantu menghemat biaya pengadaan, memastikan efisiensi biaya operasional, dan mengoptimalkan alokasi anggaran.
Dari segi politik, hibah dua kapal patroli akan menguntungkan hubungan diplomatik Indonesia-Jepang serta mendukung stabilitas politik dalam negeri.
“Aspek geografis memberikan efek pengganda dalam mengamankan wilayah pesisir Indonesia sambil memantau lalu lintas maritim, serta keberadaan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia),” tambah Subiyanto.
Berita terkait: Indonesia berupaya memperkuat kerjasama pelatihan militer dengan Jepang
Berita terkait: Presiden Prabowo, PM Shigeru sepakat mengenai transfer teknologi pertahanan
Translator: Rio Feisal, Yashinta Difa
Editor: Primayanti
Hak cipta © ANTARA 2025