Negara-negara Arab Bersatu Menentang Rencana Trump Mengusir Penduduk Palestina dari Gaza

loading…

Negara-negara Arab bersatu dalam menyampaikan pesan perlawanan atas rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggusur sementara warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania. Foto/Screengrab video Arab News

KAIRO – Negara-negara Arab telah bersatu dalam menyampaikan pesan perlawanan atas rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menggusur sementara warga Palestina dari Jalur Gaza ke Mesir dan Yordania.

Dalam pernyataan bersama pada hari Sabtu setelah pertemuan di Kairo, para menteri luar negeri dan pejabat dari Mesir, Yordania, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Otoritas Palestina, dan Liga Arab mengatakan bahwa gagasan Trump tersebut akan mengancam stabilitas di kawasan Timur Tengah, menyebarkan konflik, dan merusak prospek perdamaian.

“Kami menegaskan penolakan kami terhadap [setiap upaya] untuk mengompromikan hak-hak Palestina yang tidak dapat dicabut, baik melalui kegiatan permukiman, atau penggusuran atau pencaplokan tanah atau dengan mengosongkan tanah dari pemiliknya…dalam bentuk apa pun atau dalam keadaan atau pembenaran apa pun,” bunyi pernyataan bersama mereka, yang dilansir Al Arabiya English, Minggu (2/2/2025).

Meski menentang rencana pengusiran warga Gaza, mereka berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan Trump untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh di Timur Tengah berdasarkan solusi dua negara.

Pertemuan para pejabat Arab itu terjadi setelah Trump mengatakan pekan lalu bahwa Mesir dan Yordania harus menerima warga Palestina dari Gaza, yang disebutnya sebagai \”lokasi pembongkaran\” setelah 15 bulan pengeboman Israel yang membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya kehilangan tempat tinggal. Para kritikus menyebut gagasan Trump itu sama saja dengan pembersihan etnis.

Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi pada hari Rabu menolak gagasan bahwa Mesir akan memfasilitasi pemindahan warga Gaza dan mengatakan warga Mesir akan turun ke jalan untuk menyatakan ketidaksetujuan mereka.

MEMBACA  Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Kustim dalam upacara IKN

Namun, pada hari Kamis, Trump menegaskan kembali gagasan itu, dengan mengatakan: \”Kami melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya,\” yang tampaknya merujuk pada bantuan AS yang melimpah, termasuk bantuan militer, baik untuk Mesir maupun Yordania.

Setiap saran agar warga Palestina meninggalkan Gaza, wilayah yang ingin mereka bentuk menjadi bagian dari negara merdeka, telah menjadi kutukan bagi kepemimpinan Palestina selama beberapa generasi dan berulang kali ditolak oleh negara-negara Arab tetangga sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober 2023.

Yordania sudah menjadi rumah bagi beberapa juta warga Palestina, sementara puluhan ribu tinggal di Mesir. Kementerian Luar Negeri Mesir dan Yordania telah menolak usulan Trump dalam beberapa hari terakhir.

Para menteri Arab juga menyambut baik rencana Mesir untuk mengadakan konferensi internasional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang akan difokuskan pada pembangunan kembali Gaza, yang sebagian besar telah rata dengan tanah selama perang 15 bulan antara Israel dan Hamas.

Belum ada tanggal yang ditetapkan untuk konferensi tersebut.

(mas)

Tinggalkan komentar