Jakarta (ANTARA) – Realisasi investasi manufaktur sebesar Rp721,3 triliun (sekitar US$44,2 miliar) di Indonesia pada tahun 2024 mencerminkan kepercayaan tinggi investor global. Menurut Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Indonesia berhasil menarik investasi ini meskipun dinamika global yang tidak stabil dan ketidakpastian politik yang memengaruhi sektor manufaktur domestik.
“Hal ini menandakan bahwa investor memiliki kepercayaan yang kuat terhadap iklim bisnis di Indonesia dan melihat negara ini sebagai destinasi investasi utama untuk produksi dan ekspor,” katanya.
Data dari Kementerian Investasi dan Pengolahan Hilir menunjukkan bahwa realisasi investasi total pada tahun 2024 meningkat 20,8 persen year on year, mencapai Rp1.714,2 triliun, melampaui target Rp1.650 triliun. Total investasi pada tahun 2024 juga menciptakan 2.456.130 lapangan kerja baru, mencerminkan peningkatan 34,7 persen year on year.
Kartasasmita mencatat bahwa komitmen para pemain industri manufaktur memiliki efek berganda pada ekonomi nasional, terutama dalam penciptaan lapangan kerja.
Dia menegaskan kepada investor di sektor manufaktur bahwa Indonesia tetap menjadi destinasi investasi yang menguntungkan. Pemerintah, katanya, berkomitmen untuk menciptakan iklim bisnis yang kondusif dengan mengenalkan kebijakan pro-industri, insentif fiskal, dan kepastian hukum yang jelas untuk mendukung kelancaran kegiatan produksi.
Kartasasmita menyatakan optimisme bahwa jika kebijakan pro-industri ini dilaksanakan dengan efektif, target pertumbuhan ekonomi 8 persen Indonesia dapat tercapai.
Berita terkait: Indonesia menghadapi tantangan investasi, geopolitik: pejabat
Berita terkait: Presiden mengundang investasi dari India dalam program infrastruktur RI
Translator: Ahmad Muzdaffar, Raka Adji
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2025