Tesla menggugat UE atas tarif pada mobil listrik dari China

Unlock the Editor’s Digest for free

Tesla menggugat UE atas tarif yang diberlakukan oleh blok tersebut terhadap impor mobil listrik dari China.

Mahkamah Eropa mengonfirmasi kasus tersebut, yang diajukan oleh anak perusahaan Tesla di Shanghai, di situs webnya pada hari Senin pagi tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Perusahaan AS itu mengikuti langkah pabrikan Jerman BMW dan beberapa produsen mobil China yang telah mengajukan klaim terhadap UE.

Pada bulan Oktober, UE memberlakukan tarif anti-subsidi sebesar 7,8 persen untuk Tesla dan hingga 35,3 persen untuk impor mobil listrik China lainnya. Tarif ini ditambahkan dengan tarif impor standar sebesar 10 persen untuk industri tersebut.

Kasus ini merupakan konfrontasi terbaru antara UE dan bos miliarder Tesla, Elon Musk, seorang penasihat Presiden AS Donald Trump.

Musk adalah kritikus keras regulasi teknologi UE dan telah mendukung partai sayap kanan Alternatif untuk kampanye pemilihan Jerman.

Pendaftaran Tesla baru turun 13 persen tahun ke tahun menjadi 242.945 kendaraan pada tahun 2024, menurut Acea, badan industri otomotif Eropa. Aktivisme politik Musk telah disalahkan karena menakut-nakuti beberapa pengemudi untuk membeli Tesla, meskipun hal ini membuat yang lain lebih cenderung membelinya.

Sekitar seperlima dari semua mobil listrik yang terjual di UE tahun lalu, atau 300.000 unit, dibuat di China.

Transport and Environment, sebuah konsultan, menemukan bahwa Tesla menyumbang 28 persen dari mobil listrik buatan China yang diimpor ke UE pada tahun 2023 — lebih dari merek lainnya.

Penyelidikan perdagangan UE menemukan bahwa pabrikan mobil telah mendapat manfaat dari pinjaman lunak, kesepakatan tanah murah, dan subsidi untuk pemasok seperti produsen baja.

MEMBACA  Lebih dari 1,3 Juta Kendaraan Meninggalkan Jabodetabek dalam 7 Hari Menuju Lebaran

Tesla memiliki tarif paling rendah karena perusahaan tersebut menerima jumlah dukungan terkecil.

Juru bicara perdagangan Komisi Eropa, Olof Gill, mengatakan pekan lalu setelah tantangan awal diajukan oleh BMW dan pabrikan mobil lainnya: “Kami siap. Kami adalah klub berbasis aturan di UE. Jika mereka ingin membawa kami ke pengadilan, mereka bisa membawa kami ke pengadilan.”

Dokumen pengajuan tidak memberikan rincian tentang argumen Tesla. Kasus melawan Komisi Eropa akan disidangkan di Pengadilan Umum, pengadilan tertinggi kedua UE, dan putusan tersebut bisa diajukan banding ke ECJ. Proses ini bisa memakan waktu sekitar 18 bulan.

Eksekutif Tesla telah mengatakan bahwa mereka sedang menyesuaikan kebijakan impor mereka dari China untuk menanggapi tarif UE. Saat ini perusahaan tersebut mengekspor kendaraan Model 3 dari Shanghai ke UE, sementara mereka memproduksi Model Y di Berlin.