Kereta langsung menerima respons positif dari masyarakat selama musim liburan Natal dan Tahun Baru yang baru saja berlalu, menurut Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
“Beberapa rute kereta langsung yang diterima dengan baik oleh masyarakat terus menjaga kesiapan lokomotif dan masinis,” katanya saat rapat kerja dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) di Jakarta pada hari Kamis.
Masyarakat telah memberikan tanggapan positif terhadap peluncuran layanan kereta langsung untuk rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta.
Selama tiga hari pertama uji coba, dari 24 hingga 26 Desember 2024, tingkat hunian rata-rata mencapai 70 persen.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimukti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa kereta langsung dapat menjadi alternatif moda transportasi selama periode liburan.
Di antara berbagai mode transportasi yang tersedia melalui darat, laut, dan udara, AHY menekankan bahwa perjalanan kereta bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, terutama selama periode liburan.
Untuk itu, dia berharap agar transportasi akan meningkat dalam hal pelayanan, keamanan, keselamatan, dan ketepatan waktu.
AHY juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dan berkolaborasi untuk memajukan kereta api Indonesia.
Sementara itu, Purwagandhi menyatakan optimisme bahwa layanan kereta non-stop ini dapat menjadi pilihan bagi penumpang yang bepergian untuk tujuan kerja, pariwisata, atau pulang kampung.
Menteri itu mendorong perusahaan kereta api milik negara PT KAI untuk terus memberikan pelayanan yang luar biasa kepada masyarakat, dengan fokus pada keamanan, kenyamanan, dan ketepatan waktu.
Selama uji coba layanan ini pada Desember 2024, Purwagandhi menyatakan bahwa tujuannya juga untuk memperluas pilihan transportasi masyarakat dan mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir juga mencatat bahwa pengenalan kereta langsung ini bertujuan untuk meningkatkan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Inisiatif kereta langsung ini merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah, PT KAI, dan berbagai pihak terkait.