Oposisi Sukses Menggulingkan Presiden Suriah, KBRI Damaskus Meminta WNI Tetap di Rumah

Minggu, 8 Desember 2024 – 18:40 WIB

Damaskus, VIVA – Gejolak konflik di Suriah sedang terjadi, di mana pemberontak mendeklarasikan berakhirnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Baca Juga :

Tentara Suriah Konfirmasi Keruntuhan Rezim Al-Assad

Oleh sebab itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus meminta warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Suriah untuk tidak melakukan aktivitas di luar ruangan atau berdiam diri di dalam rumah.

Imbauan itu disampaikan KBRI Damaskus lewat akun Instagram resminya, pada Minggu, 8 Desember 2024.

Baca Juga :

Pesawat yang Ditumpangi Presiden Suriah al Assad Hilang dari Radar, Jatuh Ditembak?

KBRI Damaskus mengimbau kepada seluruh WNI di Suriah agar tetap tenang, diam di rumah masing-masing, dan tetap terhubung dengan KBRI Damaskus.

Baca Juga :

PM Suriah: Kami Siap Bekerja Sama dengan Pemimpin yang Dipilih Rakyat

Hingga imbauan ini dibuat, dilaporkan bahwa seluruh WNI di Suriah dalam keadaan aman

Apabila memerlukan bantuan mendesak, dapat menghubungi nomor hotline Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus (+963) 954-444-810, (+963) 983-493-426, dan (+963) 983-480-264.

Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus, pada hari Minggu.

Pihak oposisi menyerukan kepada warga negara di luar negeri untuk kembali ke Suriah karena Damaskus telah bebas dari tiran.

Tiran Bashar al-Assad telah melarikan diri dan kami menyatakan kota Damaskus bebas, kata faksi pemberontak.

Mereka menambahkan bahwa setelah 50 tahun penindasan di bawah pemerintahan Al-Assad, dan 13 tahun kejahatan dan tirani dan pemindahan paksa, mereka mengumumkan bahwa rezim Al-Assad berakhir.

Ini dimulainya era baru bagi Suriah, ujar oposisi.

Halaman Selanjutnya

MEMBACA  Indonesia Berharap Dapat Diklasifikasikan Sebagai Negara Berpenghasilan Menengah Atas: Bappenas

Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad melarikan diri dari negaranya saat Pasukan Oposisi Suriah (anti-pemerintah) mengepung ibu kota Damaskus, pada hari Minggu.