Australia memperkenalkan RUU yang memberlakukan denda besar untuk pelanggaran supermarket oleh Reuters

Pada hari Rabu, pemerintah Australia memperkenalkan sebuah RUU ke parlemen yang akan memberlakukan denda miliaran dolar bagi supermarket besar yang gagal mematuhi kode etik industri untuk memastikan mereka tidak memperlakukan pemasok dengan tidak adil.

Legislatif ini mengikuti tuduhan dari politisi dan petani bahwa rantai supermarket terbesar menggunakan skala mereka untuk menekan persaingan, memperlakukan pemasok dengan tidak adil, dan membebankan harga tinggi kepada pelanggan, tuduhan yang ditolak oleh perusahaan-perusahaan tersebut.

Ritel besar termasuk pemimpin pasar Woolworths dan Coles bersama dengan ALDI dari Jerman dan grosir Metcash akan diwajibkan, mulai April tahun depan, untuk mematuhi kode etik yang sejauh ini bersifat sukarela.

Legislatif ini akan memberlakukan denda hingga 10% dari omset tahunan atas pelanggaran kode, yang terutama mencakup transaksi dengan pemasok.

Woolworths melaporkan penjualan makanan Australia sebesar A$48 miliar ($31 miliar) pada 2023, sementara Coles memiliki A$37 miliar dan Metcash A$10 miliar. ALDI tidak mengungkapkan pendapatannya.

“Kami akan mengatasi perilaku tidak benar dari supermarket karena itu akan membantu pelanggan di kasir, dan akan membantu petani dan pemasok dalam meja negosiasi,” kata Menteri Keuangan Pembantu Andrew Leigh dalam sebuah pernyataan.

Inflasi tinggi telah mengikis tingkat persetujuan pemerintah pusat-kiri Partai Buruh menjelang pemilihan yang akan dilakukan awal tahun depan.

Sektor supermarket Australia merupakan salah satu yang paling terkonsentrasi di dunia, kata para komentator. Woolworths dan Coles bersama-sama menjual dua pertiga dari semua barang dagangan.

Panggilan untuk memecah rantai besar ditolak dalam laporan yang dipesan pemerintah awal tahun ini.

Coles, Metcash, dan ALDI mengatakan mereka mendukung kode etik yang wajib. Woolworths merujuk permintaan komentar ke Asosiasi Ritel Australia (ARA), yang mengatakan bahwa mereka juga mendukung kode tersebut.

MEMBACA  Bursa China yang mengalami kejatuhan bisa menjadi batu sandungan terakhir bagi banyak investor asing yang hengkang secara permanen, menurut lembaga pemikir.

“Hubungan positif dengan pemasok adalah prioritas utama bagi anggota kami, begitu juga dengan nilai uang bagi konsumen,” kata Fleur Brown, kepala urusan industri ARA, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.

Namun, asosiasi tersebut telah mengutarakan kekhawatiran bahwa kode tersebut telah melebihi rekomendasi laporan yang dipesan pemerintah, “terutama dalam hal denda individu dan ketentuan pembalasan,” kata dia.

($1 = 1.5427 dolar Australia)

Tinggalkan komentar