Pembangunan hunian sementara untuk ribuan orang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki akan selesai pada akhir tahun ini, menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno.
“Kami perlu menyelesaikan pembangunan ini segera karena musim hujan dan kami berharap pengungsi dapat dihuni sebelum Natal dan Tahun Baru,” katanya saat mengunjungi Desa Konga di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Minggu.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan kontraktor berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan dalam waktu dua bulan.
Hunian sementara akan dibangun secara bersamaan dengan proyek hunian permanen baru oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, yang akan memakan waktu sekitar 5,5 bulan.
Sementara itu, Kepala BNPB Suharyanto mengatakan bahwa sekitar 200 personel militer akan dikerahkan untuk membantu membangun setidaknya 400 unit hunian sementara untuk 2.079 keluarga yang terdampak. Dia mencatat bahwa akan memakan waktu seminggu untuk menyelesaikan satu unit.
Unit hunian sementara akan diserahkan secara bertahap kepada pengungsi, dengan setiap unit menampung hingga lima keluarga.
Anggota staf ahli BNBP Kolonel Hery Setiono mengatakan bahwa unit hunian sementara akan dibangun di dua lokasi tanah di Desa Konga dengan luas total 11 hektar.
Setiap unit, berukuran 6 x 18 meter, akan memiliki lantai cor, rangka baja ringan, dan atap seng. Setiap unit akan memiliki lima ruangan, masing-masing untuk satu keluarga.
Sekolah sementara, ruang fungsional, dan tempat ibadah juga akan dibangun di kompleks hunian tersebut.
Berita terkait: BNPB memastikan kebutuhan dasar korban erupsi Lewotobi terpenuhi
Berita terkait: Pengungsi Gunung Lewotobi dalam kondisi sehat dan aman, kata menteri
Penerjemah: Gecio Viana, Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024