Ketua Couche-Tard mengatakan tidak ada tawaran pengambilalihan yang bersifat merugikan untuk Seven & i, Nikkei melaporkan oleh Reuters.

Alimentation Couche-Tard tidak sedang mempertimbangkan tawaran pengambilalihan secara paksa untuk Seven & i Jepang, demikian dikutip dari surat kabar bisnis tersebut, yang mengutip ketua dan pendiri bersama perusahaan asal Kanada itu, Alain Bouchard.

Dalam wawancara dengan media Jepang yang dilakukan di Kanada pada hari Kamis, Bouchard mengatakan bahwa tawaran pengambilalihan secara paksa “bukan termasuk faktor yang sedang dipertimbangkan,” menunjukkan niat perusahaan untuk mendapatkan kesepakatan akuisisi yang bersahabat, demikian dilaporkan oleh Nikkei.

Couche-Tard, yang bersaing dengan Seven & i di pasar pompa bensin di Amerika Utara, pada bulan Agustus membuat tawaran awal untuk mengambil alih raksasa ritel Jepang tersebut. Perusahaan kemudian menaikkan tawarannya menjadi $47 miliar, dalam apa yang akan menjadi pengambilalihan asing terbesar sepanjang sejarah perusahaan Jepang.

Seven & i, yang mengoperasikan lebih dari 80.000 toko convenience 7-Eleven di seluruh dunia, terjebak dalam perang tarik tiga arah antara Couche-Tard, keluarga pendiri Seven & i yang mengusulkan buyout manajemen, dan manajemen perusahaan yang mengatakan rencana pertumbuhan mereka dapat meningkatkan nilai.

Ditanyai apakah Couche-Tard bisa menaikkan harga penawarannya lebih lanjut, CEO Alex Miller, yang juga hadir dalam wawancara tersebut, mengatakan: “Harga yang ditawarkan saat ini menarik bagi semua pemangku kepentingan.”

MEMBACA  William Shatner Ingin Bergabung dengan Trend Penuaan Kembali yang Menyeramkan untuk Kembali ke dalam Star Trek