Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan kepada Fox News pada Selasa malam bahwa Ukraina akan kalah dalam perang jika Washington, pendukung militer utamanya, menarik pendanaan.
Pemimpin Ukraina mengatakan bahwa akan “sangat berbahaya jika kita kehilangan persatuan di Eropa, dan yang paling penting adalah persatuan antara Ukraina dan Amerika Serikat”.
Presiden terpilih AS, Donald Trump, telah berkampanye dengan janji untuk mengakhiri keterlibatan AS dalam perang dan menggunakan uang pajak untuk meningkatkan kehidupan warga Amerika.
Dia mengatakan akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam, tanpa mengatakan bagaimana caranya.
“Jika mereka memotong, saya pikir kita akan kalah,” kata Zelensky kepada Fox News.
“Tentu saja kita akan tetap bertahan, kita akan berjuang, kita memiliki produksi kita tetapi itu tidak cukup untuk menang dan saya pikir itu tidak cukup untuk bertahan.”
Ditanya apakah Trump akan dapat memengaruhi Putin untuk mengakhiri perang, Zelensky menjawab: “Itu tidak akan mudah tapi ya dia bisa karena dia lebih kuat dari Putin.
Putin lebih lemah dari Amerika Serikat. Presiden Amerika Serikat memiliki kekuatan, otoritas, dan senjata, dan dia bisa menurunkan harga sumber daya energi.”
Pada hari Selasa, Ukraina meluncurkan rudal jarak jauh yang dipasok AS ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya, sehari setelah AS memberikan izin penggunaannya.
Presiden AS, Joe Biden, juga setuju untuk memberikan Ukraina ranjau darat anti-personel, kata pejabat pertahanan AS kepada BBC.
Tapi Zelensky mengatakan bahwa Ukraina sedang mengalami “periode yang sangat sulit” di medan perang.
Militer Rusia mempercepat kemajuannya di sepanjang garis depan, menurut data dari Institute for the Study of War (ISW).
Analisisnya menemukan bahwa pasukan Rusia merebut enam kali lebih banyak wilayah pada tahun 2024 daripada tahun sebelumnya.